Jakarta, CNN Indonesia —
Proyek pembangunan pabrik kimia Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) milik PT Chandra Asri Alkali (CAA), anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group), menjadi sorotan setelah beredar video pertemuan antara pihak kontraktor dengan Sebanyaknya individu yang mengaku sebagai perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Cilegon dan organisasi lokal lainnya.
Dalam video yang viral di media sosial, terlihat perwakilan kelompok berseragam yang mengklaim berasal dari Kadin Cilegon. Salah satu dari mereka terdengar meminta pembagian nilai proyek secara langsung tanpa melalui proses lelang.
“Tanpa lelang! Dianjurkan jelas porsinya, Rp5 triliun untuk Kadin, Rp3 triliun untuk Kadin, tanpa lelang. Bagi!” ujar pria tersebut dalam rekaman yang menuai reaksi luas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi permintaan tersebut, perwakilan Chengda Engineering Co Ltd (CEE) sebagai kontraktor utama menyatakan kesediaan memberi peluang pekerjaan, tetapi dengan syarat pihak lokal menunjukkan terlebih Pada Di masa lampau kompetensinya.
“Pada dasarnya, seluruh rencana subkontrak Berniat saya bagikan kepada Anda, tetapi Anda Wajib membuktikan dulu apa yang bisa Anda lakukan,” kata pihak CEE.
Kelompok tersebut menyebut nilai proyek mencapai Rp17 triliun dan menyatakan bahwa dari jumlah itu, pengusaha lokal baru menerima sekitar Rp1 triliun.
“Artinya masih ada Rp15 triliun. Dari jumlah itu, berapa yang untuk lokal?” ujarnya.
Lantas, apa itu proyek CA-EDC milik Chandra Asri Group?
Pabrik CA-EDC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum dalam Peraturan Kepala Negara (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025-2029. Proyek ini dikelola oleh PT CAA dan Pada Pada saat ini tengah dibangun di Kota Cilegon, Banten.
Nilai investasinya mencapai sekitar Rp15 triliun dan ditargetkan rampung pada 2027.
Chandra Asri Group menyebut proyek ini Berniat menciptakan Sampai saat ini 3.250 lapangan kerja, terdiri dari 3.000 tenaga kerja selama masa konstruksi dan 250 pekerja saat operasional.
“Penanaman Modal kami pada Pabrik CA-EDC didukung kuat dengan pengalaman kami sebagai tulang punggung di industri petrokimia nasional selama 32 tahun,” kata Kepala Negara Direktur dan CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra dalam keterangan resminya beberapa waktu silam.
“Kami berkomitmen untuk terus menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan dan Menyajikan dampak ekonomi bagi Indonesia melalui kepemimpinan kami di industri,” imbuhnya.
Pabrik ini dirancang memproduksi 400 ribu ton soda kaustik padat (atau 827 ribu ton dalam bentuk cair) serta 500 ribu ton ethylene dichloride (EDC) per tahun.
Kedua produk ini memiliki peran penting dalam berbagai industri, mulai dari pemurnian nikel dan alumina untuk baterai Mobil Listrik, produksi PVC untuk konstruksi, industri kertas, Sampai saat ini sabun dan deterjen.
Chandra Asri memperkirakan proyek ini dapat mengurangi ketergantungan Pembelian Barang dari Luar Negeri Sampai saat ini Rp4,9 triliun per tahun serta menghasilkan devisa dari Produk Ekspor EDC senilai Rp5 triliun per tahun.
Pada 2025, perusahaan Bahkan mengalokasikan belanja modal senilai US$350 juta-US$400 juta atau setara Rp5,5 triliun-Rp6,3 triliun untuk Membantu proyek ini sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang.
(ldy/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA