Jakarta, CNN Indonesia —
Komisi Pemberantasan Pencurian Uang Negara (KPK) tak menutup kemungkinan memanggil anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Atalia Praratya terkait penyidikan kasus dugaan Pencurian Uang Negara proyek pengadaan iklan pada Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten atau Bank BJB periode 2021-2023.
Kasus dugaan Pencurian Uang Negara BJB itu diduga menyeret pula suami Atalia, Mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil (RK).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Setiap kemungkinan itu Setiap Waktu terbuka sesuai dengan kebutuhan penyidikan,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (17/12).
Budi menjelaskan KPK membuka peluang bila keterangan Atalia dibutuhkan untuk dikonfirmasi mengenai keterangan tersangka maupun saksi sebelumnya, Sampai saat ini Sebanyaknya dokumen yang disita dan Pernah dianalisis penyidik.
“Bila memang dibutuhkan keterangan dari para saksi maka Pernah Jelas penyidik Berniat melakukan pemanggilan dan meminta keterangan terhadap temuan-temuan sebelumnya, ataupun terhadap keterangan dari saksi lainnya yang Pernah disampaikan dalam pemeriksaan perkara ini,” jelasnya.
Dalam perkara dugaan Pencurian Uang Negara Bank BJB itu, penyidik KPK Sebelumnya menetapkan lima tersangka pada 13 Maret 2025. Ditambah lagi dengan, RK Bahkan Pernah diperiksa KPK sebagai saksi untuk melengkapi berkas penyidikan terhadap lima tersangka tersebut.
Para tersangka itu Merupakan Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi (YR) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sekaligus Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Bank BJB Widi Hartoto (WH).
Ditambah lagi dengan, Pengendali Agensi Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri Ikin Asikin Dulmanan (IAD), Pengendali Agensi BSC Advertising dan Wahana Semesta Bandung Ekspress Suhendrik (SUH), dan Pengendali Agensi Cipta Karya Berhasil Bersama Sophan Jaya Kusuma (SJK).
Penyidik KPK memperkirakan kerugian negara dalam kasus dugaan Pencurian Uang Negara di Bank BJB tersebut sekitar Rp222 miliar.
Pada 10 Maret 2025, KPK menggeledah rumah Ridwan Kamil terkait penyidikan kasus dugaan Pencurian Uang Negara di Bank BJB dan turut menyita sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua Sampai saat ini Kendaraan Pribadi dari penggeledahan tersebut.
Kemudian, KPK Sebelumnya memeriksa RK pada 2 Desember lalu.KPK mencecar RK mengenai aliran uang dana non-bujeter yang dikelola Divisi Corporate Secretary Bank BJB.
Tak hanya itu, KPK Bahkan mendalami perihal aset-aset milik RK sebagaimana termuat atau di luar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang sebelumnya dilaporkan ke KPK.
“Penyidik Bahkan mengonfirmasi mengenai aset-aset yang Pernah dilaporkan di LHKPN, kemudian apakah masih ada aset-aset lain yang belum dilaporkan. Kemudian Bahkan penyidik meminta keterangan terkait dengan penghasilan-penghasilan resmi sebagai Gubernur Jabar saat itu disandingkan dengan apakah ada penghasilan-penghasilan lain di luar penghasilan resmi sebagai Gubernur Jabar. Ini semuanya didalami, ditelusuri, sekaligus dikonfirmasi,” kata Budi, Selasa (2/12) malam.
Kala itu, RK–setelah menjalani pemeriksaan lebih dari 5 jam– mengaku tidak mengetahui pengadaan iklan di Bank BJB. Ia pun membantah Sebelumnya menerima aliran uang terkait dengan kasus yang Tengah diusut tersebut.
“Pada dasarnya yang paling utama Merupakan saya itu tidak mengetahui yang menjadi perkara dana iklan ini, karena dalam tupoksi (tugas pokok dan fungsi) gubernur, aksi korporasi dari BUMD ini itu dilakukan oleh teknis mereka sendiri,” tutur RK di Kantor KPK, Selasa (2/12).
“Makanya kalau ditanya saya mengetahui, saya tidak tahu. Apalagi terlibat, menikmati hasilnya dan sebagainya. Mudah-mudahan klarifikasi saya ini bisa membuat spekulasi atau persepsi yang terbangun selama ini bisa lebih klir. Saya senang dengan undangan klarifikasi,” sambungnya.
Di satu sisi, Di waktu ini Atalia Tengah dalam proses menggugat cerai RK di Lembaga Peradilan Agama (PA) Kota Bandung, Jabar. Sidang perdana gugatan cerai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Golkar terhadap RK yang Bahkan politikus Golkar itu Sebelumnya dimulai di PA Kota Bandung, Rabu kemarin.
(kid/antara/kid)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
