Jakarta, CNN Indonesia —
Kreator dan Sebanyaknya pemain asli Miracle in Cell No 7 versi Korea Selatan mengaku kaget usai melihat dan menonton cerita 2nd Miracle in Cell No 7 yang dibuat dalam versi Indonesia.
2nd Miracle in Cell No 7 merupakan satu-satunya sekuel dari waralaba Miracle in Cell No 7 yang ada di dunia, setelah kisah ciptaan Lee Hwan-kyung itu diadaptasi ke berbagai negara.
“Pada dasarnya, kami tidak bisa membuat cerita keduanya di Korea. Justru, setelah menonton bagian kedua ini, saya terkejut dan berpikir wah, ternyata cerita kedua bisa lahir dengan Trik yang baru seperti ini,” kata Lee dalam pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com.
“Karena keterkejutan ini, saya sangat menikmati menonton Sinema ini. 2nd Miracle in Cell No 7 sebuah Sinema ajaib yang bisa membuat kalian tertawa dan menangis. Pastikan menontonnya bersama orang tua serta keluarga,” lanjutnya.
Pemain utama Miracle in Cell No 7, Ryu Seong-ryong dan Kal So-won, ikut datang ke Jakarta untuk menyaksikan Sinema ini beberapa waktu lalu. Keduanya yang dalam Sinema asli berperan sebagai Yong-goo sang ayah dan Ya-seung sebagai sang anak, Bahkan menyatakan hal serupa.
“Sangat mengharukan dan lebih seru dari yang saya bayangkan sampai-sampai saya berpikir, kenapa saat itu kita tidak memikirkan hal-hal seperti ini,” kata Ryu Seong-ryong.
Pemain utama Miracle in Cell No 7, Ryu Seong-ryong (kanan) dan Kal So-won (kiri), ikut datang ke Jakarta untuk menyaksikan Sinema 2nd Miracle in Cell No 7, pada awal Desember 2024. (dok. Falcon Pictures)
|
“2nd Miracle in Cell No 7 Sungguh-sungguh Sinema yang menyenangkan. untuk para penggemar Indonesia yang menonton Sinema pertama pun, Jelas Berencana terkejut saat menonton yang kedua ini,” lanjutnya.
“Saya sangat menikmati Sinema 2nd Miracle In Cell No 7 selama menonton filmnya. Saya tertawa lalu menangis, Sungguh-sungguh tenggelam dalam filmnya. Jadi, saya merasa sangat menikmati filmnya,” kata Kal So-won.
“Sinema ini sepertinya Berencana sangat seru ditonton bersama keluarga atau teman. Jadi untuk semua, mohon berikan dukungannya,” lanjutnya.
Miracle in Cell No. 7 (2022) merupakan Sinema adaptasi dari Sinema ikonis bertajuk sama karya Lee Hwan-kyung (2013). Versi pertama adaptasi Indonesia, naskah ditulis Alim Sudio dan digarap oleh Hanung Bramantyo.
Justru untuk saga kedua ini, posisi sutradara diganti oleh Herwin Novianto yang sebelumnya menggarap Kang Mak (2024), Kembang Api (2023), dan Sejuta Cinta Untuknya (2020).
Cerita mengambil latar sekitar dua tahun sejak kepergian Bapak Dodo (Vino G. Bastian). Bapak Dodo dieksekusi setelah dihukum mati karena dipaksa mengakui kesalahan yang tidak pernah dilakukan.
Kartika yang menjadi yatim piatu itu Pada intinya diadopsi kepala sipir Hendro Sanusi (Denny Sumargo). Ia pun masih kerap diselundupkan ke penjara untuk bertemu narapidana lain di sel nomor 7.
Justru, sebuah masalah muncul ketika seorang Kepala Dinas Sosial tak sepakat Kartika diadopsi Hendro. Di sisi lain, Kartika Bahkan belum Sungguh-sungguh tahu bahwa ayahnya Pernah tiada.
(Tim/end)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA