Dalang Hujan Lebat Guyur Sebanyaknya Wilayah Indonesia Sepekan ke Depan


Jakarta, CNN Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan adanya peningkatan intensitas hujan di Sebanyaknya wilayah mulai dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sampai sekarang Papua karena beberapa faktor atmosfer.

“Selama sepekan ke depan, pertumbuhan awan hujan yang signifikan berpotensi terjadi di Sebanyaknya wilayah di Indonesia. Kondisi ini dipicu oleh interaksi berbagai faktor atmosfer skala global, regional, Sampai sekarang lokal, yang mempertahankan atmosfer berada dalam kondisi labil dan Membantu perkembangan awan konvektif,” tulis BMKG dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 28 Oktober-3 November 2025.

“Aktivitas atmosfer tersebut berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan Sampai sekarang lebat,” lanjutnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BMKG mengatakan Di waktu ini sebanyak 43,8 persen dari zona musim (ZOM) di wilayah Indonesia Pernah memasuki musim hujan pada dasarian kedua Oktober 2025.

Musim hujan selanjutnya Berniat meluas secara bertahap ke wilayah selatan dan timur, dengan puncak musim hujan Diprediksi banyak terjadi pada November Sampai sekarang Desember 2025 di Indonesia bagian barat, dan pada Januari Sampai sekarang Februari 2026 di Indonesia bagian selatan dan timur.





Selama beberapa hari terakhir BMKG sendiri mencatat curah hujan tinggi dengan kejadian hujan sangat lebat (curah hujan mencapai ≥ 100 mm/hari) di Sebanyaknya wilayah Indonesia, seperti Samarinda, Kaltim (130 mm/hari), Tolitoli, Sulteng (131,6 mm/hari), Boven Digul, Papua Selatan (123,1 mm/hari), Kepulauan Sangihe, Sulut (105,8 mm/hari).

Kondisi cuaca panas yang terjadi sejak awal Oktober di Sebanyaknya wilayah Indonesia secara konsisten mengalami penurunan. Hal ini ditandai dengan tidak adanya wilayah dengan suhu maksimum lebih dari 36 derajat Celcius.

Secara umum, suhu maksimum tercatat dalam beberapa hari terakhir di Lampung Utara, Lampung (35,8 derajat Celcius), Kupang, NTT (35,5 derajat Celcius), Manokwari, Papbar (34,8 derajat Celcius).

“Dalam sepekan ke depan, potensi hujan Diprediksi meningkat di sebagian wilayah Indonesia meliputi Sumatra bagian selatan, sebagian besar Pulau Jawa, Sulsel, Sulteng, sebagian Kalimantan, Maluku, dan sebagian besar Papua,” terang BMKG.

Peningkatan intensitas hujan ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer skala global, regional, dan lokal.

Pada skala regional, aktivitas Kejadian Unggul atmosfer seperti MJO, Gelombang Rossby Ekuator, dan Gelombang Kelvin yang secara Pada saat yang sama melewati wilayah Indonesia menjadi pemicu hujan lebat di Sebanyaknya wilayah.

Kemudian, faktor lokal di masing-masing wilayah menjadikan kondisi atmosfer relatif labil sehingga Memanfaatkan potensi hujan dengan intensitas Tengah Sampai sekarang lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Kejadian Unggul lain yang turut mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia Merupakan Sirkulasi Siklonik yang terpantau di Laut Cina Selatan, Perairan selatan Kalteng, dan Samudra Pasifik utara Papbar Daya, yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi).

“Mempertimbangkan peningkatan potensi hujan dalam waktu mendatang, masyarakat Harus Memanfaatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu Bencana Banjir, genangan, dan longsor yang berdampak pada aktivitas harian maupun transportasi,” tutur BMKG.

(lom/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version