Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Negara Direktur BYD Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia Eagle Zhao mengatakan porsi penjualan Kendaraan Pribadi listrik (EV) di dalam negeri Di waktu ini Bahkan Sebelumnya mencapai 12 persen, naik pesat dibanding dua tahun lalu dan dikatakan sebagai ‘keajaiban’ karena lebih ngebut dari China.
Zhao bilang dua tahun lalu, yaitu pada 2023, pangsa pasar EV hanya sekitar 2 persen. Kemudian angkanya naik dobel menjadi 5 persen pada 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun ini pangsa pasar Sebelumnya 12 persen, yang Ia katakan sebagai kenaikan lebih dari 500 persen dibanding 2023. Menurut Ia angka ini sebagai tanda jelas respons positif konsumen Indonesia menerima adopsi dan inovasi teknologi EV.
“Ini Merupakan keajaiban di Indonesia. Dari 2 persen ke 12 persen dalam kurang dari dua tahun,” kata Zhao di Bogor, Kamis (11/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencapaian ini dikomparasi Zhao dengan pasar China. Ia mengatakan semua orang tahu bahwa merek China menguasai pasar New Energy Vehicle (NEV) secara global. Katanya 68 persen NEV secara global datang dari pasar China.
“Dari 2 persen ke 12 persen, berapa lama kalau di China? Lebih dari 8 tahun. Tapi di sini hanya dalam dua tahun,” ucap Zhao.
Selain dukungan masyarakat, menurut Zhao pencapaian ini Bahkan ditopang pemerintah Sampai sekarang pasar EV bisa berkembang seperti Di waktu ini Bahkan.
BYD
Zhao menjelaskan BYD memainkan peran utama di pertumbuhan penjualan Kendaraan Pribadi listrik Indonesia. Selama Januari-Oktober 2025 penjualan BYD dan Denza dikatakan Sebelumnya mencapai 47.300 unit.
Angka itu dibanggakan karena lebih banyak dibanding hasil penjualan semua merek Kendaraan Pribadi listrik sepanjang 2024 di dalam negeri yang cuma 43 ribu unit.
Selama 11 bulan, BYD merupakan merek Terfavorit keenam di Indonesia. Posisinya di belakang lima besar merek Jepang yang menguasai pasar Kendaraan Pribadi penumpang sedari lama, yaitu Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi dan Suzuki.
(fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
