Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara soal pemerintah bakal meluncurkan BBM jenis baru pada 17 Agustus 2024.
Ia mengatakan BBM rendah sulfur itu peluncurannya tidak pada saat HUT RI ke-79. Meskipun demikian demikian, ia tak menjelaskan kapan BBM ramah lingkungan itu dirilis.
“Ya kalau Euro 4 itu Sangat dianjurkan rendah sulfur dan tanggalnya bukan tanggal 17 (Agustus),” ujar Airlangga di kantornya, Selasa (16/7), dikutip Detik Finance.
Informasi BBM jenis baru dirilis 17 Agustus besok pertama kali muncul dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Kalau rendah sulfur ini Akan segera mulai tapi sebagai pilot, 17 (Agustus) itu Merupakan semacam kick-off-nya Ingin mulai di sana,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi, dikutip detik, Jumat (12/7).
Menteri ESDM Arifin Tasrif menambahkan pihaknya Pada Sekarang Pada Sekarang sedang mencari bahan pencampur yang bisa mengurangi kandungan sulfur.
“Jadi gini kita cari bahan pencampur yang bisa mengurangi sulfur konten. Hari Ini kan kita masih 500 ppm-an. Kalau standarnya Euro 5 kan Sangat dianjurkan di bawah 50. Ke arah itu kan ongkosnya ada. Tapi kilang kita belum kelar sih di Balikpapan,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengatakan pemerintah Pada Sekarang sedang mendorong penggunaan bahan bakar ramah lingkungan untuk menggantikan bensin.
Bocoran dari Luhut, pemerintah menyiapkan bioetanol yang berbahan baku nabati untuk menggantikan bensin. Adapun Pada Sekarang, Indonesia Pernah terjadi menerapkan Biodiesel 35 atau B35 yang berupa campuran Solar 65 persen dan FAME berbasis minyak sawit 35 persen.
Menurut Luhut, proyek bioetanol untuk menggantikan bensin Pada Sekarang sedang dikerjakan Pertamina, perusahaan pelat merah bidang BBM.
“Nah ini Hari Ini lagi diproses, dikerjakan oleh Pertamina. Nah kalau ini semua berjalan dengan baik dari situ saya kira kita bisa menghemat lagi,” kata Luhut.
“Karena sulfur yang Pada Sekarang kan sampai 500 ppm ya. Kita Ingin sulfurnya itu 50 ppm lah,” imbuhnya.
Kandungan sulfur atau belerang di BBM yang Pada Sekarang beredar Pernah terjadi diatur pemerintah. Misalnya produk mengandung sulfur maksimal 500 ppm Merupakan Pertalite dan Pertamax. Sedangkan kandungan sulfur pada Pertamax Turbo ditetapkan maksimal 50 ppm.
(pta/pta)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA