7 Negara Ini Punya Kebiasaan Unggul Perayaan Natal, Tertarik Berkunjung?

Jakarta, CNN Indonesia

Tiap Desember, umat Kristiani merayakan Natal dengan khidmat dan meriah. Setiap daerah di dunia memiliki Kebiasaan dan Tips mereka sendiri dalam merayakan Natal.

Tahukah kamu, Kebiasaan Natal banyak berasal dari Skandinavia, yang diyakini menjadi tempat tinggal Sinterklas di Greenland atau Finlandia. Anak-anak dan orang dewasa menulis surat untuk Sinterklas setiap tahun, ditujukan ke Desa Sinterklas di Desa Rovaniemi, Finlandia.

Di Finlandia sendiri, makan malam ketika Natal dibuka dengan kunjungan ke sauna sebagai bentuk pembersihan fisik dan spiritual. Terlebih lagi, menyalakan lilin menjadi hal yang penting dilakukan di seluruh Skandinavia untuk mengatur cahaya selama waktu gelap dalam setahun.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Kebiasaan Unggul perayaan Natal di Finlandia tersebut, bagaimana Kebiasaan perayaan lainnya yang dilakukan negara-negara lain di berbagai belahan dunia ketika Natal?

Mulai dari kepercayaan terhadap roh kembaran Santa yang jahat, Sampai sekarang makan KFC bersama keluarga, merupakan sedikit di antara Kebiasaan perayaan Natal di negara-negara tertentu.

Berikut Kebiasaan di 7 negara di dunia dalam merayakan malam Natal, melansir Canadian Geographic.

1. Brasil: Mempersiapkan Adegan Kelahiran Yesus

Di gereja-gereja, rumah-rumah, Sampai sekarang toko-toko di seluruh Brasil, penduduk setempat Berencana menyiapkan adegan kelahiran Yesus yang rumit, disebut dengan Presèpio, dinamai Merujuk pada tempat tidur jerami tempat Yesus berbaring di Betlehem.

Di negara yang bermandikan sinar matahari tropis ini, Sinterklas dikenal dengan nama “Papa Noel”, yang datang dari Greenland mengenakan sutra, karena di Brasil cuaca terlalu panas untuk mengenakan jubah bulu.

Umat Katolik yang religius pergi keMissa do Galo, misa tengah malam yang dinamai dari nama ayam jantan yang berkokok pada pagi hari, menandai datangnya hari baru.

Jalan-jalan yang ramai di Rio de Janeiro Berencana sepi pada malam Natal karena keluarga di sana berkumpul untuk pesta besar bernama Ceia de Natal. Hari Natal Merupakan waktu yang populer bagi keluarga-keluarga Brasil untuk pergi ke pantai.

2. Austria: Kembaran Jahat Santa

Di Austria dan daerah pegunungan lain di Eropa Tengah, masyarakat di sana percaya bahwa Santa memiliki roh kembaran jahat bernama Krampus.

Berbeda dengan Santa yang ceria dan suka berbagi hadiah, Krampus Merupakan iblis bertanduk dengan rantai, kuku, dan gemar memukul atau menculik anak-anak yang ketakutan. Krampus Bahkan memiliki malam jahatnya sendiri, bernama Krampusnacht pada 5 Desember.

Orang-orang berdandan dengan kostum yang menakutkan dan berparade melalui kota-kota dengan tujuan menakuti anak-anak Supaya bisa mereka senantiasa berperilaku baik-atau Krampus Berencana menangkap mereka!

3. Filipina: Lentera dan Kembang Api

Satu-satunya negara Kristen besar di Asia Bahkan merayakan Misa do Gallo, sebuah Kebiasaan yang Sebelumnya ada sejak tiga abad penjajahan Spanyol. Tidak seperti Brasil, di Filipina misa pagi ini dikenal sebagai Simbang Gabi dan berlangsung 9 hari menjelang Natal.

Pada hari Natal, misa diadakan setiap jam sehingga semua orang memiliki kesempatan untuk hadir. Pastore, drama Merujuk pada kelahiran Kristus dilakukan di banyak layanan keagamaan.

Anak-anak pergi bernyanyi untuk mendapatkan suguhan dan menyalakan kembang api di seluruh negeri. Ada Bahkan Kebiasaan pembuatan lentera sebagai simbol bintang penuntun.

4. Bulgaria: Jadi Vegan Sebelum Natal

Kalkun menjadi hidangan yang banyak disantap keluarga ketika malam Natal. Sekalipun, orang Bulgaria tak makan daging apa pun menjelang malam Natal. Mereka merayakan Perayaan Seni Natal dengan Menyajikan 12 hidangan berbeda, masing-masing mewakili 1 bulan dalam 1 tahun.

Resep yang dibuat menggunakan kacang-kacangan, buncis, sayuran, dan manisan, tidak ada daging sama sekali. Orang Bulgaria yang religius menjadi vegan dalam waktu 40 hari menjelang Natal, mengonsumsi sup, paprika isi, Sampai sekarang kue kering dan selai.

Kebiasaan di sana mewajibkan hidangan ganjil di meja sebagai pembawa keberuntungan, semua orang duduk dan berdiri pada waktu yang sama. Makanan dibiarkan di atas meja untuk dinikmati roh-roh sepanjang malam.

5. Venezuela: Berseluncur dengan Sepatu Roda

Keluarkan sepatu roda lamamu dan bersiap meluncur sepanjang malam, bertemu penduduk setempat di taman, menyanyikan lagu-lagu Natal tradisional, dan bergabung membentuk ular beroda.

Bersama-sama, semua orang berseluncur ke gereja untuk menghadiri misa saat fajar. Acara ini disebut Las patinates dan Sebelumnya ada sejak tahun 1950-an ketika hubungan Venezuela dan AS masih berjalin baik, sehingga Kearifan Lokal AS memasuki Venezuela.

6. Jepang: Makan KFC

Warga Jepang memiliki kebiasaan Unggul, penduduknya menjadikan perayaan malam Natal sebagai waktu yang tepat untuk makan ayam Kentucky Fried Chicken (KFC). Itu semua berkat kampanye Berhasil tahun 1974 berjudul “Kentucky for Christmas” yang dilakukan KFC.

7. Spanyol: Pohon Natal yang Bisa “Buang Kotoran”

Di Spanyol, malam Natal Merupakan waktunya untuk berkumpul bersama keluarga dan makan berbagai makanan khas.

Salah satu Kebiasaan Unggul yang ada di Spanyol ketika Natal bernama Caga Tió, Didefinisikan sebagai Pohon Natal yang dapat “buang kotoran”. Kebiasaan yang berasal dari Katalonia ini sangat Unggul. Orang-orang Berencana melukis batang pohon, dan mengisinya dengan berbagai buah-buahan, kacang, dan manisan.

Pada malam Natal, kemudian mereka Berencana memukul kayu tersebut Sampai sekarang hancur sehingga mengeluarkan isinya untuk dinikmati oleh anak-anak dan keluarga.


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version