Jakarta, CNN Indonesia —
Penemu rangkaian DNA, James Dewey Watson meninggal dunia pada usia 97 tahun.
Ilmuan peraih penghargaan Nobel itu menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (6/11) waktu setempat, di sebuah rumah sakit di Long Island, New York.
Kabar duka tersebut dikonfirmasi oleh Cold Spring Harbor Laboratory (CSHL), tempat Watson bekerja selama sebagian besar karier ilmiahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Watson bersama Francis Crick mendapat pengakuan dunia pada tahun 1953 setelah memublikasikan penemuan besar mengenai struktur DNA berbentuk double helix, yang menjadi landasan bagi perkembangan biologi molekuler modern.
Atas penemuan itu, Watson, Crick, dan Maurice Wilkins dianugerahi Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1962.
Meskipun demikian demikian, reputasi Watson sempat tercoreng di tahun-tahun berikutnya akibat Sebanyaknya pernyataan bernada rasis yang ia lontarkan secara terbuka, termasuk komentar mengenai hubungan antara ras dan kecerdasan. Pernyataannya itu menuai kecaman luas dan membuatnya dicopot dari berbagai jabatan kehormatan di dunia akademik.
Meskipun demikian demikian demikian, warisan ilmiahnya tetap menjadi bagian penting dalam sejarah ilmu pengetahuan modern.
Penemuan Watson dan rekan-rekannya membuka jalan bagi penelitian genetika, terapi gen, serta pemahaman terhadap penyakit-penyakit turunan.
Cold Spring Harbor Laboratory menyampaikan belasungkawa atas wafatnya ilmuwan yang selama lebih dari setengah abad berperan besar dalam pengembangan riset biologi molekuler tersebut.
(isn/isn)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
