Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan pihaknya Nanti akan mengundang pejabat dari Palestina untuk datang ke Indonesia. Hal ini sebagai bentuk dukungan PBNU terhadap rakyat Palestina.
“Dalam waktu dekat kami Nanti akan layangkan surat, PBNU mengundang salah seorang pejabat dari pemerintah Palestina untuk datang ke Indonesia,” kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (16/7), usai mengklarifikasi lima kader NU yang bertemu Pemimpin Negara Israel.
Gus Yahya menyatakan PBNU Nanti akan Mendukung pejabat Palestina untuk bertemu Sebanyaknya pihak. Ia berharap Nanti akan semakin banyak pihak yang Mendukung Palestina.
“PBNU Nanti akan Mendukung sebagai tuan rumah untuk melakukan engagement di Indonesia ini dengan berbagai pihak untuk bersama-sama menggalang upaya bersama dalam Mendukung rakyat Palestina Ke arah jalan keluar dalam masalah yang dihadapi Pada Saat ini Bahkan,” ujarnya.
Ia pun menegaskan PBNU tidak membuka hubungan dengan Israel. Gus Yahya kembali menekankan bahwa pertemuan lima Nahdliyin dengan Pemimpin Negara Israel tidak mengatasnamakan organisasi.
“Kami tidak Nanti akan melakukan engagement, tidak melakukan hubungan apapun dengan pihak manapun terkait Israel dan Palestina. Kecuali untuk tujuan Mendukung rakyat Palestina. Tidak boleh ada tujuan lain,” ucap Ia.
Rencana ini diutarakan setelah publik dibuat gaduh pertemuan lima nahdliyin dengan Pemimpin Negara Israel Isaac Herzog. Foto pertemuan itu beredar di media sosial dan menuai kecaman luas dari publik.
Kelima nahdliyin itu Merupakan Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun dan Izza Annafisah Dania. Belum jelas kapan pertemuan tersebut terjadi.
Adapun pemerintah Indonesia Pernah terjadi menegaskan sikap Mendukung rakyat Palestina. Sampai Saat ini Bahkan Bahkan, Indonesia tak membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
(yla/tsa)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA