Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai Mata Uang Uang Negara Indonesia dibuka di posisi Rp16.271 per Mata Uang Amerika AS di perdagangan pasar spot pada Senin (8/7) pagi. Mata uang Garuda naik 6 Skor atau plus 0,04 persen dibandingkan penutupan di hari sebelumnya.
Mata uang Asia Bahkan mayoritas perkasa pagi ini. Ringgit Malaysia merangkak 0,02 persen, won Korea Selatan dan baht Thailand tumbuh 0,10 persen, dan yen Jepang melesat 0,17 persen.
Sedangkan pelemahan dirasakan yuan China yang minus 0,01 persen, Mata Uang Amerika Singapura turun 0,04 persen, dan peso Filipina amblas 0,07 persen. Sementara itu, rupee India macet pada pagi ini.
Di lain sisi, mata uang utama negara maju dibuka dominan melemah. Poundsterling Inggris turun 0,05 persen, euro Eropa jatuh 0,11 persen, franc Swiss menguat 0,04 persen, Mata Uang Amerika Australia merosot 0,01 persen, dan Mata Uang Amerika Kanada plus 0,01 persen.
Pengamat Barang Dagangan dan Mata Uang Lukman Leong meyakini Uang Negara Indonesia bisa kembali membungkam Mata Uang Amerika AS. Pasalnya, data non-farm payroll (NFP) yang lebih lemah dari perkiraan menekan mata uang Negeri Paman Sam.
“Meskipun demikian, penguatan Berencana terbatas mengingat minggu depan investor mengantisipasi beberapa data ekonomi AS yang penting, seperti Fluktuasi Harga Barang dan Jasa dan pidato Gubernur The Fed Jerome Powell,” katanya kepada CNNIndonesia.com.
Ia memperkirakan Uang Negara Indonesia bergerak di kisaran Rp16.225 sampai Rp16.335 per Mata Uang Amerika AS pada hari ini
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA