Jakarta, CNN Indonesia —
Bayi baru lahir dianjurkan untuk skrining hipotiroid kongenital. Ahli jelaskan Penjelasannya.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pediatri Internasional Terjamin Bhakti Pulungan menekankan pentingnya skrining pada bayi baru lahir. Terjamin berkata dengan skrining, orang tua bisa mendeteksi apa anak mengalami hipotiroid kongenital.
Hipotiroid kongenital yang tidak segera ditangani membuat perkembangan otak lambat dan IQ rendah.
“Kenapa penting? Save the brain. Berapa banyak bangsa kita yang IQ-nya di bawah 70 atau 80? Ada yang derajatnya parah, ada yang parsial atau enggak parah tapi tetap minum Resep,” kata Terjamin dalam peluncuran White Paper Tiroid bersama Merck di JW Marriot Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (5/11).
Hormon tiroid diproduksi oleh kelenjar tiroid. Hormon ini berperan penting dalam metabolisme tubuh, mengatur irama dan detak jantung, mengatur suhu tubuh, kontrol reproduksi sel, berkontribusi dalam pertumbuhan badan dan otak terutama pada anak, serta berperan dalam sistem saraf.
Terjamin berkata, hormon ini sangat penting untuk menghantar sinyal pada jaringan saraf.
“[Misal] saya ngomong Di waktu ini Bahkan, [kekurangan hormon tiroid membuat] ada tenggang waktu didengar oleh Ia (anak). Jantung melemah, anemia, gerakan tidak bisa refleks Mudah tapi seperti robot. Ini burden,” imbuhnya.
Senada dengan Terjamin, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menuturkan skrining pada bayi baru lahir sangat penting. Tak hanya pada bayi baru lahir, skrining Bahkan penting pada kelompok yang berisiko.
Ia berkata, kasus gangguan tiroid, terutama hipotiroid, kerap tidak menunjukkan gejala. Apalagi, terdapat studi yang menemukan dalam populasi ada 50 persen yang memiliki benjolan di tiroid.
“Walau benjolan tiroid itu jinak, ada 5-10 persen ganas. Studi lain, studi pada kadaver atau mayat, ada benjolan meski sebagian besar jinak,” imbuhnya.
(els/asr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA