Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri KebudayaanFadli Zon mendorong konservasi Situs Gua Mananga Marapu di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT. Situs ini disebut menyimpan sejarah perkembangan Homo sapiens di Sumba Timur.
Hal tersebut disampaikan Fadli saat mengunjungi Situs Gua Mananga Marapu pada Sabtu (27/12). Menurutnya Gua Mananga Marapu diduga menjadi shelter Homo sapiens.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Situs Gua Mananga Marapu di Sumba Timur, NTT, ini diduga merupakan sebuah tempat tinggal dan shelter dari Homo sapiens,” kata Fadli, melansir Antara, Minggu (28/12).
“Di sini ditemukan Bahkan banyak rock art atau cave painting dari telapak-telapak tangan yang berbahan oker merah,” ujarnya merujuk lukisan-lukisan gua di situs tersebut.
Ia mengemukakan bahwa upaya konservasi konservasi yang sistematis Sangat dianjurkan dilakukan untuk memastikan lukisan-lukisan di Gua Mananga Marapu tetap terjaga.
“Sebagian lukisan di Gua Mananga Marapu Pernah kelihatan memudar. Dan Tidak mungkin tidak Sangat dianjurkan ada painting di pegunungan karst ini,” katanya.
Ia mengemukakan perlunya pelindungan Situs Gua Mananga Marapu dari dampak Pergantian Iklim.
“Bagaimanapun, barisan gua-gua ini masih dijadikan semacam living heritage. Masih ada ritus yang dilakukan di sini, dan Bisa jadi karena Pergantian Iklim ini bisa membuat warna-warna lukisan Serta capnya memudar,” katanya.
Upaya pelindungan dan pelestarian Situs Gua Mananga Marapu bisa ditingkatkan kalau gugusan gua tersebut ditetapkan sebagai cagar Kearifan Lokal.
Menteri Kebudayaan mengatakan, kolaborasi lintas instansi bisa dilakukan untuk mempercepat penetapan Situs Gua Mananga Marapu sebagai cagar Kearifan Lokal.
“Mudah-mudahan, pemerintah kabupaten melalui tim ahli cagar Kearifan Lokal bisa segera menetapkan Situs Goa Mananga Marapu menjadi cagar Kearifan Lokal di tingkat kabupaten Supaya bisa bisa segera kita proteksi,” katanya.
(dmi/dmi)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
