Iming-iming Wilayah Bikin Negara Arab Ini Jalin Hubungan dengan Israel


Jakarta, CNN Indonesia

Setelah Israel menggempur Gaza habis-habisan, ada upaya dari Israel menjalin hubungan baik lagi dengan Sebanyaknya negara Arab.

Salah satunya lewat Abraham Accord yang digagas pada 2020 silam oleh Kepala Negara Amerika Serikat Donald Trump.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upaya membuka hubungan diplomatik dengan negara-negara Arab sejak lama diusahakan oleh Israel, di tengah pendudukan negara Zionis itu terhadap Palestina.

Sebelum Abraham Accord, AS dan Israel Pernah terjadi membuat hal serupa demi membuka hubungan dengan Mesir yaitu Perjanjian Camp David.

Perjanjian pada 1979 ini, Pada intinya Mesir dan Israel menguraikan “Kerangka Kerja untuk Penyelesaian Perjanjian Damai antara Mesir dan Israel” serta “Kerangka Kerja untuk Perdamaian di Timur Tengah” yang berupaya membahas otonomi Palestina.

Meski demikian, kerangka kerja kedua ditolak oleh PBB karena tidak memenuhi persyaratan yang Pernah terjadi dinyatakan sebelumnya.

Dikutip dari situs writertheter, perjanjian damai Mesir-Israel secara resmi ditandatangani di Washington, DC pada 26 Maret 1979. Dengan ditandatangani perjanjian ini, Mesir menjadi negara Arab pertama yang secara resmi mengakui negara Israel.

Dan sebagai imbalannya, Israel mengembalikan Semenanjung Sinai kepada Mesir dan menarik pasukannya.

Semenanjung Sinai Merupakan tanah seluas 60 ribu kilometer berbentuk segitiga, yang sebelumnya berada di Mesir. Berbeda dengan karena direbut Israel dalam Pertempuran Arab-Israel 1967, maka selama 12 tahun Mesir Sangat dianjurkan gigit jari.

Akibat dari menandatangani perjanjian ini, Mesir diskors dari organisasi regional Liga Arab Sampai sekarang tahun 1989.

Sebelum perjanjian ditandatangani, pada November 1977, Kepala Negara Mesir Anwar Sadat memulai kontak langsung dengan Israel dan melakukan kunjungan dramatis ke Yerusalem, di mana ia berbicara di hadapan Knesset (parlemen) Israel. Berbeda dengan, kunjungan balasan PM Israel Menechem Begin tidak berhasil, dan tidak ada kemajuan yang dicapai Ke arah perdamaian.

Rosalynn Carter, ibu negara AS , kemudian menyarankan kepada suaminya Supaya bisa ia mengundang Sadat dan Begin ke Camp David di pedesaan Maryland sehingga privasi dan keterpencilan relatif dapat Menyajikan suasana yang memungkinkan terjadinya terobosan.

Dari sinilah perjanjian ditandatangani.

Kepala Negara Mesir Anwar Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian.

(imf/bac)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version