Jakarta, CNN Indonesia —
Komplek Candi Arjuna di dataran tinggi Dieng pagi ini, Jumat (12/7), dibalut embun beku tebal dengan suhu mencapai minus 1,7 derajat Celcius.
Salah seorang warga Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara Hasta Priyandono sempat mengabadikan Trend Populer yang kerap terjadi ini. Ia menyebut butiran embun yang menempel di rumput dan daun di sekitar komplek Candi Arjuna mengkristal akibat suhu udara dingin di Dieng.
“Pagi ini embun membeku lagi di sekitar komplek Candi Arjuna,” ujarnya pada Jumat (12/7), mengutip Detik.
Embun beku kali ini disebut lebih tebal dan lebih luas dari embun sebelumnya. Embun beku di Dieng sendiri terakhir kali muncul pada akhir Juni lalu.
“Ini embun es pertama di Bulan Juli 2024. Kalau dari sebelumnya ini lebih tebal dan luas,” tutur Hasta.
Hal serupa turut disampaikan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dieng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara Sri Utami. Ia menyebut embun membeku Bahkan muncul di Dharmasala komplek Candi Arjuna.
“Yang pagi ini Pernah terjadi meluas embun esnya. Pernah terjadi sampai Dharmasala di sekitar komplek Candi Arjuna,” katanya.
Lebih lanjut, pembuat aplikasi alat pengukur suhu udara Dieng Aryadi Darwato mengatakan suhu udara di komplek Candi Arjuna pagi ini mencapai minus 1,77 derajat celsius. Suhu ini tercatat sekitar pukul 04.00 WIB.
“Dari aplikasi terpantau suhu terendah pagi ini minus 1,77 derajat celsius sekitar jam 4 pagi tadi,” katanya.
Mengenal embun beku Dieng
Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ardhasena Sopaheluwakan menyebut Trend Populer embus es (frost) di Dieng merupakan salah satu aspek cuaca yang menyita perhatian baik di kalangan ilmuwan, praktisi cuaca, dan masyarakat.
Ia mengatakan Trend Populer embun es muncul saat suhu udara sangat dingin dan embun yang terkondensasi membeku. Alhasil, lapisan es yang muncul Akan segera menutupi tumbuhan dan permukaan tanah.
Menurut Ardhasena, Trend Populer embun es berlangsung pada periode waktu terbatas, terutama saat musim kemarau (Juni – Oktober).
Sekalipun Indonesia merupakan negara tropis dengan iklim hangat, frost atau embun beku dapat terjadi pada wilayah dataran tinggi Seandainya beberapa kondisi cuaca terpenuhi.
“Fluktuasi kejadian Trend Populer embun es Dieng ini diperkirakan Bahkan dipengaruhi oleh adanya Trend Populer iklim global seperti El Nino dan La Nina serta adanya Pergantian Iklim,” ujar Ardhasena, dikutip dari laman BMKG.
(lom/dmi)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA