Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Senjata AR kaliber 5.56 mm yang dipakai dalam percobaan pembunuhan terhadap Mantan Kepala Negara AS Donald Trump punya cerita ‘berdarah’ lantaran daya rusaknya sekaligus harganya Murah.
Pada Sabtu (13/7), Trump ditembak dari jarak kurang dari 150 meter oleh Thomas Matthew Crooks (20) dalam sebuah kampanye terbuka.
Agen Khusus FBI Kevin Rojek, melansir AFP, mengatakan senjata yang digunakan Crooks Merupakan “AR-style 556 rifle” yang dibeli secara legal.
FBI yakin senjata semi-otomatis itu dibeli oleh ayah si penembak, meski mereka belum mengetahui bagaimana pelaku mengakses senjata tersebut atau apakah Ia mengambilnya tanpa sepengetahuan ayahnya.
Sejauh ini, belum ada rincian lebih detil soal tipe senjata AR yang dipakai Crooks.
Meski begitu, The New York Times melaporkan senapan semi-otomatis model AR-15 ditemukan oleh penegak hukum di Tempat percobaan pembunuhan Trump di Butler, Pennsylvania.
Senapan AR sendiri merupakan produksi ArmaLite, pabrikan senjata api yang didirikan pada 1954 di Hollywood, California, AS.
“ArmaLite terkenal karena pengembangan platform ‘AR’ atau ‘ArmaLite Rifle’, dan model AR-10® dan AR-15 asli yang tidak hanya mendefinisikan ulang senjata api modern,” menurut keterangan perusahaan di situsnya.
“Berbeda dari Bahkan menetapkan standar komitmen ArmaLite dalam memproduksi senjata api yang inovatif, andal, dan serba guna untuk Lini pertahanan dalam negeri, militer, pasukan khusus, penegak hukum, dan peminatnya,” sambung keterangan itu.
Salah satu model yang paling laku di AS dari ArmaLite Merupakan AR-15. Hal ini Bahkan menjadi Dalang umum terjadinya beberapa penembakan massal terburuk di negara tersebut.
Saking lakunya, National Rifle Association (NRA) memplesetkan AR sebagai kependekan dari “senapan Amerika” (America’s rifle).
Berikut beberapa fakta penting tentang salah satu senjata Terfavorit di AS tersebut:
Mematikan
AR-15 Merupakan senjata semi-otomatis, artinya pengguna dapat menembakkan beberapa tembakan secara berurutan. ‘Sepupunya’, M-16, digunakan oleh militer AS sejak Pertempuran Vietnam.
Walau beberapa senapan serbu militer sepenuhnya otomatis, warga sipil dilarang memiliki senjata tersebut dalam banyak situasi.
AR-15, melansir AFP, bisa menembakkan peluru berkecepatan tinggi Sampai sekarang tiga kali lipat kecepatan peluru pistol, akurat dalam jarak jauh, dan menyebabkan luka lebar dan bisa menghancurkan jaringan lunak dan organ dalam.
Meski senapan genggam menyebabkan lebih banyak memicu kematian setiap tahunnya di Amerika Serikat, AR-15 sering digunakan dalam penembakan massal tingkat tinggi.
Pada Mei 2022, seorang mantan siswa menggunakan AR-15 untuk menembak mati 19 anak dan dua guru di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas.
Senjata itu Bahkan digunakan pada insiden Oktober 2017 di Las Vegas. Saat itu, pria bersenjata membantai 60 orang di sebuah Perayaan Seni musik.
Standar NATO
AR-style 556 yang dikatakan FBI merujuk pada kaliber (diameter) peluru 5.56 yang dipakai pada senapan AR, Didefinisikan sebagai 5,56 mm.
Mengutip tulisan David (Yi Le) Zhou, Master of Strategic Studies di University of Calgary, peluru kaliber 5.56 Sebelumnya menjadi standar Pakta Lini pertahanan Atlantik Utara (NATO) selama lebih dari 60 tahun.
Ketika itu, NATO Di waktu ini Bahkan sedang mencari selongsong peluru yang dapat digunakan oleh semua negara sekutu. Bila Pertempuran terjadi, peluru ini Berencana mudah didistribusikan dan diproduksi oleh semua pihak.
Kaliber 5.56 mm mulanya digunakan dengan amunisi SS109, dan dianggap paling memenuhi kriteria evaluasi NATO. Hal ini kemudian ditetapkan dalam Perjanjian Standardisasi (STANAG) 4172 yang diratifikasi pada 1981.
Amunisi 5.56 mm pun resmi menjadi standar buat senapan serbu (rifle) dan senjata pendukung ringan (light support weapons) NATO.
Amerika kemudian mengadopsinya di senapan mereka meski tak Setiap Saat berjalan lancar. Pada awal prosesnya, AS sempat terkendala dalam penggunaan peluru kaliber 5.56 mm yang diimpor dari Inggris, L2A2, di senapan serbu M4.
Saat ini Bahkan, kaliber peluru tersebut Sebelumnya dipakai di berbagai jenis senpi ‘rumahan’ di AS.
Murah
AR-15 Murah, tergantung pada negara bagian tempat tinggalnya. kandidat pemilik dapat masuk ke toko senjata, dan, setelah menunjukkan kartu identitas yang valid, bisa membeli senapan atau shotgun asal lulus pemeriksaan latar belakang federal.
Proses ini melibatkan pemeriksaan riwayat Tindak Pidana pembeli atau apakah mereka pernah masuk rumah sakit jiwa atau tidak. Berbeda dari, pemeriksaan sepintas ini pun dapat diabaikan dalam kasus penjualan pribadi.
NRA memuji senapan ini untuk latihan sasaran rekreasional dan Lini pertahanan di rumah. Berbeda dari, para kritikus mengatakan senjata ini mematikan, yang berarti tidak boleh digunakan oleh warga sipil.
Salah satu alasan popularitas AR-15 di Amerika Merupakan karena Ia dapat disesuaikan dalam banyak fiturnya. Contoh, pemilik dapat menambah daya jangkau, magasin berkapasitas besar, dan Sebanyaknya aksesori lainnya.
Otoritas senjata api, peledak (Bureau of Alcohol, Tobacco, Firearms and Explosives) tidak mengetahui berapa banyak senjata serbu yang ada di Amerika Di waktu ini Bahkan. Dalihnya, mereka dilarang oleh undang-undang federal untuk menyimpan database pendaftaran senjata.
Jajak pendapat The Washington Post pada 2023 memperkirakan satu dari 20 orang dewasa Amerika memiliki setidaknya satu AR-15.
Dilarang di beberapa negara bagian
Senjata serbu pernah dilarang pada 1994 di bawah pemerintahan Kepala Negara AS Bill Clinton. Berbeda dari, pembatasan tersebut berakhir pada 2004 di tengah tekanan dari lobi NRA.
Upaya federal dalam mereformasi undang-undang senjata Sebelumnya terhambat sejak saat itu. Pihak oposisi berpendapat Undang-Undang tersebut melanggar hak konstitusional untuk memiliki senjata api, yang diabadikan dalam Amandemen Kedua.
Berbeda dari, beberapa negara bagian, seperti California, Illinois, Maryland, New Jersey, dan Washington DC, lebih dulu melarang kepemilikan senjata serbu.
California mengklaim undang-undang keselamatan senjatanya Sebelumnya Mendukung menyelamatkan 19.000 nyawa dalam satu dekade.
Pada Mei, pemerintahan Kepala Negara Joe Biden mengambil tindakan keras terhadap penjualan senjata api di pameran senjata dan online dengan menghindari pemeriksaan latar belakang federal.
Berbeda dari beberapa negara bagian yang dikuasai Partai Republik dengan Unggul mengajukan tuntutan untuk memblokir tindakan tersebut.
[Gambas:Video CNN]
(tim/arh)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA