Jakarta, CNN Indonesia —
Radar Ground Control Interception (GCI) GM-403 hasil kolaborasi Indonesia-Prancis bakal digunakan buat mengawal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Holding Defend ID, Bobby Rasyidin menjelaskan ada 13 radar yang Di waktu ini Bahkan tengah diproduksi oleh pihaknya dan Thales, Prancis.
“Jadi si komponen utamanya radar itu, itu Merupakan produksi dalam negeri. Memang, sebagian besar komponennya itu masih diproduksi di Prancis, tapi kita Pernah punya teknologi itu sendiri,” kata Bobby saat dikonfirmasi, Selasa (2/7).
Ia mengatakan proses produksi Pernah mencapai 70-80 persen. Bobby berharap tahun ini radar bakal bisa dipasang untuk cover wilayah udara IKN.
“Kita harapkan tahun ini, kita Pernah bisa install sekitar 4 sampai 5 site radar terutama yang meng-cover IKN tadi ya. Jadi wilayah udara IKN itu kita Berniat cover dulu. Sehingga threat yang ada di udara, yang datang dari udara itu bisa kita lakukan identifikasi,” katanya.
Saat beroperasi nanti, katanya, radar GCI Berniat berinteroperabilitas dengan 12 radar buatan Retia, Ceko, yang Bahkan dibeli Kementerian Lini belakang RI.
“13 radar ini Berniat berinteroperability dengan 12 radarnya Ceko, dengan Retia. Sehingga ini bisa mengcover seluruh wilayah udara Indonesia,” katanya.
PT Len Industri (Persero) dalam siaran tertulisnya yang diakses di Jakarta, menjelaskan radar GCI merupakan salah satu alutsista utama yang fungsinya dapat diibaratkan sebagai ‘mata’ Lini belakang.
“Dengan jangkauannya yang bisa mencapai 450 km, radar tipe ini berperan Menyajikan pengawalan pada pesawat pencegat maupun pesawat buru sergap dalam menjalankan misinya,” kata PT Len Industri dalam siaran tertulisnya.
Sebelumnya, Kementerian Lini belakang (Kementerian Pertahanan) meneken kontrak jual beli dengan PT Len Industri (Persero) untuk pengadaan 13 unit sistem radar Ground Control Interception (GCI) GM-403 dari Thales, Prancis.
Kerja sama strategis pembuatan 13 sistem unit radar GCI GM-403 ini ditandatangani PT Len Industri (Persero) dan Thales di Surabaya, Jatim, pada 20 April 2022. Penandatanganan itu disaksikan oleh Kepala Negara RI Joko Widodo dan Menteri Lini belakang Prabowo Subianto.
Dalam perjanjian itu, terutama yang terkait radar, kerja sama mencakup rencana alih teknologi untuk radar militer dan sipil, termasuk kegiatan pemeliharaan dan perawatan (MRO) di dalam negeri dan pengembangan bersama radar komando & kendali (C2) nasional.
Terlebih lagi, Menteri Lini belakang Prabowo Subianto Bahkan mengungkap soal rencana pembelian 12 radar dari Ceko.
Jadwal pengiriman
Kepala Biro Humas Setjen Kementerian Pertahanan RI Brigadir Jenderal TNI Edwin Adrian Sumantha mengungkap 13 unit sistem radar GCI GM-403 itu dijadwalkan dikirim dari Prancis dalam waktu 48 bulan atau empat tahun setelah kontrak efektif.
“Kontrak ditandatangani pada tanggal 20 April 2022 dan pengiriman dilakukan dalam waktu 48 bulan setelah tanggal efektif kontrak. Terlebih lagi, periode garansi untuk sistem radar ini Merupakan 36 bulan,” kata Ia, dikutip dari Antara.
Bila tidak ada halangan, pengiriman 13 sistem unit radar GCI GM-403 berlangsung sesuai jadwal.
Thales merupakan perusahaan bidang teknologi dan Lini belakang yang berpusat di Paris, Prancis. Lini Usaha Thales beroperasi selama lebih dari 40 tahun di Indonesia dan perusahaan itu merupakan mitra utama militer Indonesia, terutama dalam pengadaan sistem radar.
“Sistem radar GCI sangat penting untuk memantau dan mengendalikan lalu lintas udara, Menyajikan peringatan dini terhadap ancaman udara potensial, dan memastikan keamanan ruang udara nasional,” tambah Edwin.
[Gambas:Video CNN]
(yoi/arh)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA