Jakarta, CNN Indonesia —
Pemimpin Negara Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) Tran Quoc Tuan menegaskan pihaknya masih teguh dalam memaksimalkan pembinaan, bukan naturalisasi besar-besaran seperti Tim nasional Indonesia atau Malaysia.
Vietnam kalah 0-4 dari Malaysia pada Duel Grup F Putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027 di Arena Pertandingan Bukit Jalil Malaysia pada 10 Juni lalu.
Dalam Duel itu, Malaysia menggunakan sembilan pemain naturalisasi. Tran Quoc Tuan menilai Malaysia Pada Saat ini Bahkan lebih kuat dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekalipun demikian, Tran Quoc Tuan menegaskan, Vietnam tidak Akan segera mengikuti jejak Tim nasional Indonesia dan Malaysia yang melakukan naturalisasi besar-besaran demi meraih hasil yang instan.
“Kami Pernah banyak menganalisis, antara pro dan kontra dari naturalisasi pemain besar-besaran seperti yang dilakukan Indonesia dan Malaysia. Bila kita tidak mengambil langkah yang tepat, tim nasional Mungkin menjadi lebih kuat pada satu titik tetapi sistem pembinaan Mungkin menjadi lebih lemah,” kata Tran Quoc Tuan dikutip dari The Thao.
Selain dampak negatif terhadap sepak bola dalam negeri, menurut Tran Quoc Tuan, masalah naturalisasi pemain Bahkan terkait dengan identitas, kebanggaan, dan Kearifan Lokal.
“Setiap negara berbeda-beda. Kami banyak memikirkan masalah ini. Sepak bola Vietnam terus-menerus berada di jalur pengembangan yang kuat dari kekuatan internal, dengan perhitungan, Bila kami Mengoptimalkan dan menambah pemain naturalisasi, itu Dianjurkan tepat, tidak seperti negara lain,” ucap Tran Quoc Tuan.
“Kami terus berinvestasi pada tim-tim muda. Di masa lalu dan masa depan, banyak tim muda Akan segera pergi ke luar negeri untuk berlatih, seperti ke Jepang, Jerman. Setiap tahun, VFF berinvestasi dalam 30 perjalanan bagi tim-tim muda ke Jepang, Ditambah lagi dengan, tim-tim Akan segera bertanding di China dengan Kejuaraan-Kejuaraan yang sangat Unggul,” ujar Tran Quoc Tuan menambahkan.
(rhr/rhr/ptr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA