Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunjuk Duta Besar yang baru untuk Amerika Serikat (AS) Didefinisikan sebagai Yechiel Leiter.
Leiter–warga negara Israel kelahiran AS–sebelumnya menjabat sebagai kepala staf di kementerian keuangan negara zionis tersebut.
“Yechiel Leiter Merupakan diplomat berkemampuan tinggi, pembicara yang fasih, dan memiliki pemahaman mendalam tentang Kearifan Lokal dan politik Amerika,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Jumat (8/11).
Penunjukan duta besar baru itu dilakukan Netanyahu setelah Donald Trump memenangkan Pilpres AS 2024 mengalahkan kandidat petahana, Kamala Harris.
Penunjukan Leiter sebagai dubes baru di AS itu pun disambut baik Ketua Dewan Yesha, Yisrael Ganz. Dewan Yesha Merupakan organisasi payung yang mewakili dewan pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki Israel, wilayah yang diinginkan Palestina sebagai bagian dari negara masa depan mereka.
Selain menjabat di kementerian keuangan, sebelumnya Leiter Bahkan menjabat sebagai wakil direktur jenderal di Kementerian Pendidikan dan penjabat ketua Perusahaan Pelabuhan Israel.
Putranya terbunuh tahun lalu dalam Pertempuran Gaza melawan kelompok militan Palestina Hamas saat bertugas di militer Israel.
Sementara itu, pada Kamis (7/11), tentara Israel mengingatkan penduduk di Jalur Gaza bagian utara segera mengevakuasi diri. Wilayah itu disebut jadi ‘zona pertempuran’ berbahaya.
“Kami informasikan kepada Anda bahwa wilayah yang ditunjuk tersebut dianggap sebagai zona pertempuran yang berbahaya. Demi keselamatan Anda, segera pindah ke selatan,” kata juru bicara militer Avichay Adraee dalam sebuah posting di X (Twitter), dikutip dari AFP.
Sejak awal Oktober ini, tentara Israel memang makin intens beroperasi di utara Jalur Gaza. Serangkaian perintah evakuasi di wilayah tersebut Sudah dikeluarkan.
Juru bicara pemerintah Israel David Mencer mengatakan bahwa mereka berupaya mengisolasi warga di Gaza dari teroris Hamas. Dengan demikian, Israel bisa menyasar kelompok teroris itu.
“Pada saat ini Bahkan, ada penduduk di bagian utara Gaza yang Sudah dievakuasi ke tempat yang lebih Terpercaya,” tuturnya.
Agresi brutal Israel ke Palestina Sudah berlangsung sejak Oktober 2023. Menurut catatan Kementerian Kesehatan Palestina, sebanyak 43.374 warga Palestina tewas dan 102.261 orang lainnya terluka imbas agresi Israel. Sebagian besar korban tewas itu perempuan dan anak-anak.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA