Jakarta, CNN Indonesia —
Kurs Mata Uang Uang Negara Indonesia dibuka berada di posisi Rp15.715 per Mata Uang Amerika AS pada Jumat (1/11). Mata uang Garuda melemah 17 Skor atau minus 0,11 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia dominan melemah. Tercatat, won Korea Selatan melemah 0,06 persen, peso Filipina melemah 0,27 persen, dan Mata Uang Amerika Singapura minus 0,14 persen.
Kemudian yuan China melemah 0,04 persen, yen Jepang minus 0,11 persen, dan Mata Uang Amerika Hong Kong minus 0,01 persen. Hanya ringgit Malaysia yang menguat 0,10 persen.
Sementara mata uang negara maju bergerak bervariasi. Poundsterling Inggris melemah 0,04 persen, Mata Uang Amerika Australia melemah 0,12 persen, dan euro Eropa minus 0,04 persen.
Di sisi lain Mata Uang Amerika Kanada menguat 0,04 persen dan franc Swiss menguat 0,05 persen.
Analis pasar uang Lukman Leong memperkirakan Uang Negara Indonesia berkonsolidasi terhadap Mata Uang Amerika AS dengan kecenderungan melemah terbatas setelah data klaim pengangguran AS yang lebih kuat dari perkiraan.
“Sekalipun investor cenderung wait and see menantikan data Fluktuasi Harga Barang dan Jasa Indonesia siang ini dan pekerjaan AS NFP malam ini,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Sesuai ketentuan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan Uang Negara Indonesia bergerak di kisaran Rp15.650 sampai Rp15.750 per Mata Uang Amerika AS pada hari ini.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA