Jakarta, CNN Indonesia —
Ban pecah atau bocor Sangat cepat saat mengemudi Kendaraan Pribadi merupakan insiden berbahaya yang dapat mengganggu pengendalian. Tanpa antisipasi tepat, apalagi saat kecepatan tinggi, insiden tersebut bisa menyebabkan putaran salah satu ban tak sama dengan tiga lainnya Sampai saat ini Kendaraan Pribadi berpotensi melintir dan kecelakaan fatal.
Kejadian seperti itu diduga baru-baru ini dialami pesepakbola Liverpool Diogo Jota di Spanyol pada Rabu (3/7). Ia tewas bersama sang adik, Andre Silva, sesaat mengalami kecelakaan lalu lintas yang diawali pecah ban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ban pecah, pengemudi kemungkinan cuma punya sedikit waktu menyelamatkan diri. Maka dari itu pemahaman Trik mengantisipasinya sangat Harus diketahui.
Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana pernah menjelaskan saat pengemudi menyadari ada gejala roda bermasalah maka yang Harus dilakukan Merupakan Damai dan cermat menentukan tindakan. Skor ini penting guna menjaga keselamatan seluruh penumpang.
Menurut Ia saat ban pecah di jalan dan merusak pengendalian, pengemudi sebaiknya tidak merespons dengan menekan satu pun pedal kopling, rem atau gas. Kata Ia ketika ban mendadak kehilangan tekanan udara bakal ada efek yang menyebabkan kemudi seperti tertarik.
Hal yang disarankan Disebut juga tetap memegang kemudi dengan kuat sambil berusaha menjaganya tetap di jalur Unggul tinggi.
“Ikuti saja mobilnya melaju sampai melambat sendiri sambil perhatikan sekeliling untuk menjaga jarak kemudian menepi di tempat Unggul tinggi. Jangan pernah injak pedal apalagi ngerem mendadak kemudian pedalnya dilepas, itu efeknya Kendaraan Pribadi bisa terbalik,” kata Ia.
Menurut Sony, pengemudi Bahkan sebaiknya Setiap Saat memperhatikan batas kecepatan saat melaju. Efek ban pecah di jalan bisa semakin sulit diatasi saat kecepatan tinggi.
“Karena apa? Saat bermasalah pada roda seperti ban pecah atau apa, Kendaraan Pribadi masih mudah dikendalikan. Kendaraan Pribadi mudah dikendalikan saat mengalami masalah pada ban saat kecepatan maksimal 55 km per jam. Itu dari pengalaman saya,” kata Sony.
Jangan coba-coba menginjak rem mendadak kemudian diangkat tiba-tiba saat mengalami pecah ban. (iStockphoto/batuhan toker)
|
Tidak kalah penting, ia menerangkan pengemudi Harus melakukan persiapan sebelum melakukan perjalanan.
Lalu, biasakan diri untuk mengecek kondisi tekanan udara pada ban, dan itu dianggap sebagai langkah antisipatif. Kata Ia jangan membiarkan Kendaraan Pribadi melaju dengan ban kempis.
“Jadi Harus sesuai dulu isi angin dengan standar dari APM,” kata Sony.
Kemudian pengemudi Harus mengistirahatkan Kendaraan Pribadi Bila Dalam proses melakukan perjalanan jauh. Sama seperti manusia, kendaraan Bahkan Harus jeda sebentar setelah bekerja keras terutama ban yang posisinya Setiap Saat bergesekan dengan permukaan jalan.
(ryh/fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA