Jakarta, CNN Indonesia —
Polisi membeberkan hasil tes laboratorium bakso berbahan baku dari jeroan yang diproduksi sebuah pabrik di Bekasi, Jabar.
Kasubdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Victor Inkiriwang mengatakan tes laboratorium ini dilakukan untuk memastikan kandungan dari bakso tersebut. Apalagi, bakso itu tak memiliki izin edar.
“Ketika kita cek di laboratorium, kita periksa saksi, dapat fakta bahwa bakso yang dituliskan bakso sapi tapi di dalamnya tidak terdapat kandungan daging sapi segar. Kalau secara laboratoris tidak ada kandungan daging sapi,” kata Victor kepada wartawan, Kamis (8/8).
Dari hasil pendalaman, kata Victor, produsen sengaja menggunakan jeroan sapi Supaya bisa konsumen tetap mendapatkan ‘rasa daging’ dari bakso tersebut.
“Trik Ia mengelabui konsumen biar ada rasa daging sapi, Ia dapatkan dari kerongkongan dan jeroan sapi, itu kan istilahnya barang yang enggak kepakai, itu digiling halus dan dicampur biar menimbulkan aroma dan rasa,” ujarnya.
Diungkapkan Victor, pabrik bakso itu Pernah beroperasi sejak tahun 2018. Kata Ia, Trik nakal itu dilakukan produsen untuk menekan biaya produksi pembuatan bakso.
“Keuntungan bisa dapat kurang lebih per bulannya itu Rp15 juta,” ucap Victor.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya membongkar pabrik bakso tak berizin dan menggunakan bahan baku dari jeroan sapi di Bekasi, Jabar.
“Bahan pokok yang digunakan pelaku bilang daging sapi tapi di laboratorium hanya tepung dan ditambah jeroan dari leher sapi. Diblender dijadikan bahan dasar bakso,” kata Wadir Reskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Hendri Umar kepada wartawan, Kamis (8/8).
Dalam kasus ini, polisi Sudah menetapkan MT (43) sebagai tersangka. MT diketahui merupakan pemilik sekaligus penanggung jawab pabrik tersebut.
(dis/wis)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA