Jakarta, CNN Indonesia —
Pemimpin Negara Joko Widodo (Jokowi) memanggil Dirut PT Kereta Unggul Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo soal jumlah penumpang Whoosh dan transportasi publik lain di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (24/7)
Kartika alias Tiko mengatakan pertemuan itu untuk membahas perkembangan Kereta Api Indonesia (KAI), Kereta Unggul Whoosh Jakarta-Bandung, dan LRT.
“Ya kami update saja ke Pak Pemimpin Negara,” kata Tiko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (24/7).
Ia tak menampik salah satu agenda yang dibahas Merupakan jumlah trafik penumpang kereta Unggul yang belum memenuhi target. Pada saat ini trafik Whoosh mereka masih di bawah target pemerintah, Disebut juga 29 ribu penumpang per hari.
Realitanya, Pada saat ini trafik penumpang kereta Unggul baru mencapai 24 ribu orang per hari. Sementara itu, LRT Jabodebek jumlah penumpangnya Sebelumnya tembus 80 ribu orang.
Tiko mengatakan pemerintah Nanti akan menambah jumlah frekuensi kereta yang beroperasi untuk menggenjot trafik penumpang. Untuk kereta Unggul Jakarta-Bandung, jumlah perjalanan Nanti akan ditambah dari 48 menjadi 62 perjalanan.
Sementara, LRT Jabodebek Nanti akan ditambah dari 20 menjadi 27 perjalanan.
“Itu mendekati lah. Kita mengincar seharusnya untuk rencana target sesuai prediksi awal seharusnya dalam dua-tiga tahun bisa kita kejar,” ujarnya.
Sebelumnya, proyek kereta Unggul Bahkan terseret sebagai biang kerok PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA merugi pada 2023.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menuturkan selain tingginya beban bunga dan lain-lain, Dalang besarnya kerugian WIKA disebabkan oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).
Agung mengungkapkan WIKA Pernah terjadi menggelontorkan dana yang cukup besar untuk proyek kereta Unggul tersebut sebesar Rp6,1 triliun.
“Kita itu memang yang paling besar karena dalam penyelesaian proyek Kereta Unggul Jakarta-Bandung, yang memang dari penyertaan saja kita Sebelumnya Rp6,1 triliun. Kemudian yang masih dispute atau kita belum dibayar sekitar Rp5,5 triliun. Sehingga hampir Rp12 triliun,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat RI, Senin (8/7).
PSBI merupakan anak usaha dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang menggenggam mayoritas saham PT Kereta Unggul Indonesia China (KCIC) sebesar 60 persen. WIKA sendiri menjadi salah satu pemegang saham PSBI dengan kepemilikan 38 persen saham.
Dengan demikian, Agung menambahkan perseroan Dianjurkan mengumpulkan modal melalui penerbitan obligasi yang Pada akhirnya membuat beban keuangan membengkak.
“Sehingga Ingin tidak Ingin untuk uang ini, Ingin tidak Ingin WIKA Bahkan Dianjurkan melakukan pinjaman melalui obligasi ya. Apalagi dengan adanya Usaha properti yang kita Menyediakan SHL (surat hibah lahan) yang cukup besar pada kurun waktu 2019-2022,” jelasnya.
Perusahaan sebelumnya mencatatkan rugi Rp7,12 triliun sepanjang 2023. Kerugian bersih pun membengkak 11.860 persen dari kerugian pada 2022 Disebut juga Rp59,59 miliar.
Tercatat, beban perusahaan membengkak yang terdiri dari beban lain-lain naik 310,16 persen menjadi Rp5,40 triliun. Sementara beban keuangan meningkat 133,70 persen sebesar Rp3,20 triliun pada 2023.
(khr/pta)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA