Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Negara Joko Widodo tak jadi membentuk badan khusus untuk mengurusi kakao dan kelapa. Keputusan itu dibuat dalam rapat siang ini di istana.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan awalnya memang ada rencana pembuatan badan khusus. Meskipun demikian, hal itu tak disepakati dalam rapat.
“Diusulkan untuk membuat badan, tetapi tadi diputuskan badannya digabung dengan BPDPKS sawit, digabung di situ ditambah satu divisi itu kakao dan kelapa,” kata Zulhas usai rapat terbatas dengan Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (10/7).
Zulhas mengatakan pembatalan rencana itu Supaya bisa tak memberatkan petani kakao dan kelapa. Ia berkata para petani Nanti akan dibebani iuran baru bila ada badan khusus yang menangani kakao dan kelapa.
Dengan pertimbangan itu, pemerintah pun hanya membentuk kedeputian baru di dalam BPDPKS. Deputi itu Nanti akan mengurus pendampingan terhadap petani kakao dan kelapa.
“Kalau BPDPKS dananya Rp50 triliun lebih jadi Bantuan Pemerintah silang pembibitan riset segala macam mengenai kelapa dan kakao ini digabungkan ke BPDPKS,” ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi memanggil Sebanyaknya menteri ke istana hari ini. Ia Menghelat rapat khusus untuk membahas perkebunan kakao dan kelapa.
Sebelum rapat, Zulhas menyebut ada rencana pembentukan badan khusus untuk mengurusi kakao dan kelapa.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA