Sering Dilakukan, Kebiasaan Ini Bisa Picu Saraf Kejepit pada Remaja

Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Duduk terlalu lama di depan layar, malas bergerak, dan postur membungkuk saat main gadget terdengar umum dilakukan remaja masa Sekarang. Justru, siapa sangka, kebiasaan-kebiasaan ini diam-diam bisa memicu saraf kejepit pada usia muda.

Keluhan saraf kejepit selama ini lebih sering dikaitkan dengan orang dewasa. Tapi, tren terbaru menunjukkan, jumlah remaja yang mengalami kondisi ini justru kian meningkat.

“Remaja Pada saat ini Bahkan makin sulit diajak aktif. Teknologi seperti gadget membuat mereka lebih banyak diam, tidak Ingin beranjak. Tanpa disadari, otot-otot di sekitar tulang belakang mengecil karena tidak terlatih,” kata dokter spesialis ortopedi tulang belakang Eka Hospital BSD Asrafi Rizki Gatam, dalam temu media yang digelar di kawasan Bintaro, Jumat (25/7).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saraf kejepit terjadi ketika saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya, baik itu otot, ligamen, bantalan tulang belakang, atau bahkan tulang itu sendiri. Tekanan ini bisa memicu rasa nyeri, kesemutan, Sampai saat ini mati rasa.

Kebiasaan sepele pemicu saraf kejepit pada remaja

Pada remaja, Dalang utamanya sering kali berasal dari Kebiasaan dan kebiasaan yang tampak sepele.

Berikut ini beberapa kebiasaan sepele yang justru bisa memicu saraf kejepit pada remaja.

1. Duduk terlalu lama di depan gadget

Belajar secara daring, menggulir media sosial, Sampai saat ini bermain gim bisa membuat remaja duduk dalam posisi sama selama berjam-jam. Bila dilakukan tanpa jeda dengan bergerak atau meregangkan tubuh, maka tekanan pada tulang belakang Akan segera meningkat dan bisa menjepit saraf.

2. Postur duduk yang salah

Ilustrasi. Duduk dalam posisi salah, salah satu kebiasaan pemicu saraf kejepit. (Istockphoto/bymuratdeniz)

Sering duduk dengan punggung bungkuk atau membungkuk saat bermain ponsel Merupakan kebiasaan umum yang berdampak besar. Posisi ini bisa menyebabkan distribusi tekanan tidak merata di tulang belakang.

3. Kurang Gerakan

Kebiasaan yang minim gerak atau sedentari membuat otot-otot penyangga tulang belakang melemah. Otot yang lemah tidak dapat menopang struktur tubuh dengan baik, sehingga risiko saraf kejepit meningkat.

4. Gerakan berlebihan tanpa teknik yang benar

Meski Gerakan itu penting, gerakan ekstrem atau teknik yang salah, terutama saat angkat beban atau berlari tanpa pemanasan, dapat memicu Cidera dan tekanan pada saraf.

(tis/asr)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA