Jakarta, CNN Indonesia —
Perusahaan keamanan siber Kaspersky menyebut serangan siber terhadap ponsel pintar di semester pertama 2025 meningkat 29 persen lebih banyak dibandingkan dengan semester pertama 2024. Total serangan yang terjadi pada H1 2025 Merupakan 22.894.951 serangan.
Bila dibandingkan dengan semester kedua 2024 yang mencatatkan 15.466.596 serangan, angka tersebut bahkan lebih tinggi 48 persen.
“Paruh pertama tahun 2025 menunjukkan lonjakan serangan malware Android dibandingkan tahun 2024. Terdapat berbagai vektor serangan, dan aplikasi sideloading dari toko aplikasi luar Merupakan salah satunya,” ujar Anton Kivva, Pimpinan Tim Analis Malware di Kaspersky dalam keterangannya, Senin (8/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2025, Kaspersky mendeteksi ancaman seluler seperti SparkCat, SparkKitty dan Triada. Ada pula ancaman aktif lainnya, seperti aplikasi dengan konten dewasa yang dapat meluncurkan serangan DDoS Sampai sekarang aplikasi VPN yang mencegat kode masuk yang dikirim melalui pesan teks.
Temuan ini disampaikan Kaspersky dalam laporan mereka yang berjudul “IT threat evolution in Q2 2025: Mobile statistics.”
Pada kuartal kedua 2025, Kaspersky menyebut para Striker menanamkan fungsionalitas untuk serangan DDoS yang dikonfigurasi secara dinamis ke dalam aplikasi untuk melihat konten dewasa. Trojan ini memungkinkan pengiriman data spesifik dari perangkat yang terinfeksi kepada Striker pada interval waktu tertentu.
Kaspersky Bahkan baru-baru ini mendeteksi klien VPN palsu yang membajak berbagai akun pengguna. Alih-alih Menyajikan fungsionalitas yang disebutkan, VPN tersebut mencegat kode sandi sekali pakai dari berbagai aplikasi perpesanan dan jejaring sosial dengan memantau notifikasi dan mengirimkannya kepada Striker melalui bot Telegram.
Lebih lanjut, Kaspersky menyebut aplikasi berbahaya yang paling sering ditemui pengguna ponsel Merupakan aplikasi penipuan Fakemoney, trojan perbankan, dan malware bawaan.
Mereka menjelaskan aplikasi penipuan Fakemoney di ponsel pintar Merupakan aplikasi penipuan yang mengelabui pengguna Supaya bisa percaya bahwa mereka dapat memperoleh uang atau hadiah nyata melalui tugas, permainan, atau Penanaman Modal, tetapi kemudian mencuri informasi pribadi, uang, atau tidak Menyajikan pembayaran yang Pada dasarnya.
Ditambah lagi, Trojan bawaan seperti Triada dan Dwphon Bahkan disebut sering terdeteksi. Ini Merupakan contoh perangkat lunak berbahaya yang tertanam dalam firmware perangkat Android selama proses produksi, yang memungkinkan pencurian data, tindakan ilegal, dan tetap ada bahkan setelah pengaturan ulang pabrik.
(lom/lom/mik)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA