Jakarta, CNN Indonesia —
Komite Investigasi Rusia pada Selasa (20/5) mengumumkan Pernah meluncurkan proses pidana terhadap seorang jurnalis terkemuka yang memimpin publikasi di Latvia terkait pemberitaan Konflik Bersenjata Negara Beruang Merah itu dengan Ukraina.
Konflik Rusia dan Ukraina terkait wilayah Pernah memakan waktu sekitar tiga tahun.
Kantor cabang Komite Investigasi di Moskwa, yang menangani kasus-kasus kriminal besar di Rusia, menyatakan Pernah membuka kasus terhadap Galina Timchenko, warga kelahiran Rusia yang Bahkan salah satu pendiri dan pemimpin media Meduza di Latvia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip dari situs resminya, Meduza Merupakan sebuah kantor berita berbahasa Rusia dan Inggris yang berbasis di Riga, Latvia. Kantor yang berbasis di negara tetangga Rusia itu didirikan pada 2014 silam oleh sekelompok jurnalis di Rusia yang kena sensor Moskow.
Melansir dari Reuters, kasus jurnalis tersebut didasarkan pada tuduhan mengorganisasi kegiatan ‘organisasi yang tidak diinginkan’, dan mengunggah video ‘untuk mengobarkan sentimen Penolakan serta melibatkan publik dalam kegiatan organisasi yang tak diinginkan itu’.
Pemberian label Institusi yang dianggap ‘tidak diinginkan’ Merupakan dengan alasan mengancam tatanan konstitusional Rusia. Hukumannya dapat dikenai denda atau perintah pembubaran.
Meduza, yang melaporkan secara rinci invasi skala penuh Moskow ke negara tetangganya, mengumumkan secara daring bahwa Timchenko menghadapi hukuman enam tahun penjara Bila terbukti bersalah.
Sebelumnya, Timchenko, yang pernah memimpin publikasi terkemuka di Rusia pada tahun lalu Pernah ditetapkan sebagai ‘agen asing’ oleh Moskow.
Sejak Rusia mengirim puluhan ribu pasukannya ke Ukraina pada Februari 2022, parlemen Pernah menyetujui undang-undang yang menindak keras perbedaan pendapat di negara tersebut, termasuk denda dan hukuman penjara bagi mereka yang mendiskreditkan atau menyebarkan informasi palsu tentang militer Negara Beruang Merah itu.
(reuters/kid)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA