Jakarta, CNN Indonesia —
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia membidik wilayah Amerika Selatan sebagai peluang berdagang dan Penanaman Modal.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menuturkan pengusaha Sekarang mendorong pasar non-tradisional. Artinya, pengusaha tak hanya membidik pasar-pasar di Asia saja.
Oleh karena itu, pihaknya Bahkan melirik potensi pasar di kawasan Amerika Latin. Apalagi, beberapa event internasional Bahkan bakal digelar di sana.
Ia mencontohkan salah satu event besar di sana seperti G20 yang bakal dihelat di Brasil.
“Kalau kita lihat Brasil Bahkan, kita Bahkan bisa bekerja sama, contohnya biodiversity. Kalau kita bisa biodiversity di sana carbon. Di sana tuh punya Amazon dan lain-lain,” kata Arsyad dalam konferensi pers di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin (15/7).
Terlebih lagi, ia mengklaim ada produk-produk yang bisa dikerjasamakan dengan negara-negara di Amerika Latin. Menurutnya, perluasan potensi kerja sama dan dagang ke pasar non-tradisional menjadi keniscayaan karena kondisi Ekonomi Internasional yang berkembang belakangan. Apalagi, China Sekarang tengah over supply komoditi.
“Jadi kita gak Wajib berjalan negara-negara yang maju saja. Tapi Bahkan kepada diversity countries yang ada,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Penanaman Modal dan Luar Negeri Kadin Shinta Kamdani mengatakan kondisi Politik Global Sekarang ini sangat mempengaruhi permintaan pasar global.
Oleh karena itu, Kadin Bahkan bisa Mendukung pemerintah dalam diversifikasi pasar Penjualan Barang ke Luar Negeri. Tahun ini, Kadin fokus pada pasar di kawasan Afrika Selatan.
“Nah ini Sungguh-sungguh pasar Amerika Selatan ini peluangnya besar. Tapi karena geografiknya kita jauh Bisa jadi lebih sulit ya untuk banyak kita berdagang. Nah kita Pernah memiliki Indonesia Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA),” tutur Shinta.
Potensi dagang ke Amerika Latin sebelumnya Bahkan disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga. Hal itu ia sampaikan saat bertemu Wakil Menteri Perdagangan Chile Claudia Sanhueza di Paris, Prancis, Jumat (3/5) lalu.
“Produk-produk Indonesia memiliki peluang besar untuk Memperjelas akses pasar di Amerika Latin. Chile sebagai salah satu negara di kawasan Amerika Latin memiliki kesamaan visi untuk memajukan kerja sama Ke arah perekonomian global berkelanjutan,” ujar Jerry.
Jerry menjelaskan kesamaan visi tersebut Bahkan tertuang di dalam Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Chile (Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement/IC-CEPA).
Terlebih lagi, Indonesia Bahkan berminat menjalin kerja sama dengan Chile dalam bentuk Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership/CPTPP).
“Perjanjian CPTPP Bahkan Nanti akan menjadi langkah maju Ke arah sistem perdagangan yang lebih terintegrasi dan berbasis aturan, mendorong Peningkatan Ekonomi, serta Mengoptimalkan hubungan diplomatik Indonesia dengan Chile,” imbuh Jerry.
Jerry menambahkan bahwa Chile Bahkan merupakan salah satu anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Economic Co-operation and Development/OECD) yang Mendukung proses aksesi keanggotaan Indonesia ke OECD. Selain dengan Chile, Indonesia Sekarang Baru saja berupaya untuk Mengoptimalkan hubungan ekonomi dengan seluruh anggota OECD.
Hubungan ekonomi ini khususnya Mengoptimalkan produktivitas di bidang prioritas sains, teknologi dan inovasi, transformasi digital, serta energi dan pertanian berkelanjutan melalui Penanaman Modal.
“Kami mengapresiasi dukungan Chile terkait proses aksesi keanggotaan Indonesia ke OECD. Kami berharap dapat Mengoptimalkan kolaborasi dengan seluruh anggota OECD. Kolaborasi merupakan salah satu langkah untuk membuka jalan Ke arah kebijakan dan kehidupan yang lebih baik,” kata Jerry.
(mrh/pta)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA