Jakarta, CNN Indonesia —
Isu soal adanya gempa megathrust membuat wisatawan berbondong-bondong membatalkan rencana liburan mereka ke Pangandaran.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana, mengatakan isu megathrust berpengaruh terhadap okupansi hotel dan jasa pariwisata di sana.
“Pada dasarnya, kalau mereka (pengunjung) paham, sebetulnya itu potensi, tapi tidak bisa Diprediksi,” kata Agus melansir detikTravel, Senin (9/9).
Terkait turunnya okupansi, Ia belum bisa memastikan secara Niscaya. Tapi, persentasenya tidak terlalu signifikan.
“Kemungkinan, sekitar antara 20 sampai 21 persen lah. Tapi, saya belum menerima persis berapa yang cancel ke hotel akibat isu Megathrust,” katanya.
Agus Bahkan tidak memerinci hotel mana saja yang mengalami penurunan secara signifikan. Pengunjung atau tamu yang batal ke Pangandaran, kata Ia, mengalihkan tujuan untuk berwisata ke daerah-daerah lain.
Ia menambahkan pihaknya berencana berkonsolidasi dengan BPBD dan BMKG terkait beredarnya isu gempa megathrust. Agus berharap pemerintah daerah dan lembaga Menyajikan informasi yang jelas sebagai bentuk antisipasi bencana.
“Supaya Menyajikan informasi yang jelas. Kan, yang paling sulit itu ketika informasi digoreng di isu Berita Palsu itu,” ucap Agus.
“Kalau Mitigasi, dari awal Bahkan mereka (pelaku usaha hotel dan restoran) Pernah paham. Untuk simulasi, Pada masa itu kita Bahkan Pernah kerja sama dengan BPBD,” imbuhnya.
Salah satu pengelola biro perjalanan pariwisata di Pangandaran, Amin mengaku mengalami pengurangan jumlah pengunjung yang Akan segera ke Pangandaran. Meskipun demikian demikian tidak batal, tetapi ada pengurangan jumlah orang yang berangkat.
“Iya beberapa waktu lalu ada yang niatnya 300 orang, yang batal hampir 50 persen,” kata Ia.
Ditambah lagi, ada pula tamu yang menanyakan dengan kekhawatiran berlebih. “Ya ada yang khawatir Bahkan, kan kita enggak bisa maksa,” ucapnya.
Untuk Menyajikan kepercayaan, kata Ia, setiap kali ada yang menanyakan isu tersebut, pihaknya terus Menyajikan edukasi kepada wisatawan.
“Ya saya beritahu aja hal-hal yang berkaitan dengan kondisi tersebut. Karena kan ini potensi, tidak bisa Diprediksi,” katanya.
Pengelola jasa pariwisata lainnya, Rama ikut merasakan kondisi akibat beredarnya isu Megathrust yang beredar Di waktu ini. Ia pun mengaku menerima beberapa tamu yang batal.
“Iya ada yang batal, tapi perbandingannya tidak sebanyak yang jadi. Cuman ada pengurangan tamu. Ya tadi sama, dari 600 orang jadi setengahnya bahkan hanya beberapa saja,” ucap Ia.
(pua/pua)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA