Jakarta, CNN Indonesia —
Di jantung kota Paris, di mana bayangan dan cahaya menjadi pesona di waktu malam, Stephane Rolland meluncurkan koleksi haute couture musim dingin 2024/2025, dan membuat sebuah syair untuk Kota Cahaya ini.
Koleksinya, yang terinspirasi oleh gambaran menggugah yang ditangkap oleh fotografi hitam-putih Brassaï dan renungan liris Prévert, melampaui sekadar fesyen dan menjadi menjadi narasi hidup malam-malam di kota Paris yang penuh rahasia.
Show ini dimulai dengan jumpsuit tuksedo berpotongan mencolok berbahan krep wol dan satin hitam, diikat di bagian pinggang dengan ikat pinggang berlian.
Tampilan pembuka ini menentukan corak koleksi yang memadukan lekukan kokoh patung-patung yang tersebar di seluruh kota dengan keanggunan, dengan garis kaku pada setelan jas yang menyatu dengan kelembutan organza dan sifon.
Masing-masing bagian seakan membisikkan kisah berjalan-jalan tengah malam di sepanjang Sungai Seine, trotoar berkilau yang mencerminkan daya tarik kota ini yang penuh teka-teki.
Adal lebih dari 400 taman kota di penjuru Paris, dan banyak diantaranya yang memiliki patung tokoh-tokoh ternama.
Keahlian Stephane Rolland dalam memadukan elemen struktural dengan halus terlihat dalam gaun krep wol ganda hitam, dihiasi dengan sisipan organza hitam dan korset bersulam onyx dan berlian.
Tampilan ini, seperti banyak tampilan lainnya, berjalan di garis halus antara misteri dan teknik couture yang memukau, yang sangat terinspirasi oleh pojok-pojok kota Paris tersembunyi yang didokumentasikan oleh Brassaï.
Salah satu ansambel yang menonjol menampilkan blus berbalut sifon berwarna tembakau yang dipadukan dengan rok panjang berbahan gazar wol putih, dengan aksen pahatan gazar hitam.
Bros pinggang berbahan topas dan berlian menambahkan sentuhan kemewahan. Tampilan ini melambangkan tema Stephane Rolland yang bertitik berat pada permainan cahaya, yang mengingatkan pada teknik lukisan chiaroscuro, dengan kontras yang menyolok antara terang dan gelap, menciptakan kesan volume dan kedalaman.
Eksplorasi kontras koleksinya dilanjutkan dengan kimono organza hitam dan krep satin yang disulam dengan kristal. Pakaian ini, dipadukan dengan jumpsuits piyama malam, menggambarkan suasana pesta Paris yang sering diadakan di tempat-tempat rahasia dan privat.
Penggunaan organza di sini sangat menyentuh, membangkitkan gambaran pertemuan intim di mana setiap gerakan model terlihat seperti tarian, dengan setiap alur jahitan dibuat dengan cermat.
Narasi artistik Stephane Rolland berubah secara berani dengan jumpsuit kaftan berbahan organza gading dan krep satin hitam, disulam dengan kubus hitam.
Tampilan ini, tampak geometris sekaligus cair, mencerminkan keindahan arsitektur Paris – garis-garis kakunya diperhalus dengan transparansi dan opasitas, yang merupakan simfoni visual antara cahaya dan bayangan.
Klimaks dari show ini, Disebut juga tampilan bridal, menjadi penutup yang menggambarkan keahlian dan sensibilitas rumah mode couture ini.
Dikenakan oleh model Coco Rocha, tudung berbentuk ceruk raksasa yang disulam dengan porselen dan kelopak organza putih memahkotai sang pengantin wanita, yang mengenakan rok dengan train berbahan gazar wol putih.
Tampilan terakhir ini merupakan representasi Unggul dari visi Stephane Rolland – seorang pengantin wanita yang tidak hanya dihiasi kain, Justru Bahkan esensi romansa dan misteri Paris.
Koleksi Stephane Rolland, bernuansa hitam, diselingi dengan warna putih bernoda tinta dan detail kristal, terasa seperti surat romantis untuk Paris.
Penggunaan material mewah seperti beludru, satin, dan krep, dipadukan dengan sulaman rumit dan elemen struktur yang berani, menciptakan serangkaian tampilan yang bernostalgia sekaligus inovatif.
Tangan sang desainer, dipandu oleh semangat Brassaï dan Prévert, menciptakan pakaian yang lebih dari sekadar pakaian; tampilan-tampilan ini Merupakan sebuah cerita yang dijahit menjadi kain.
Dalam koleksinya kali ini, Stephane Rolland tidak sekadar menghadirkan Tren Mode; ia Menyajikan perjalanan melintasi Paris – malam-malamnya, sudut-sudutnya yang tersembunyi, keanggunannya yang tak lekang oleh waktu.
Setiap tampilan Merupakan sebuah bab, setiap jalinan Merupakan sebuah syair, yang berpuncak pada sebuah pertunjukan yang menyentuh. Koleksi Musim Gugur/Dingin 2024/2025 karya Stephane Rolland merupakan bukti kekuatan couture yang melampaui materi, menjadi seni, dan menjadi Paris itu sendiri.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA