Jakarta, CNN Indonesia —
Proyek lapangan golf yang disokong keluarga Pemimpin Negara Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Vietnam dikebut usai Perundingan tarif dagang disepakati dua negara.
Dilaporkan Reuters, persetujuan atas proyek itu dipercepat seiring Perundingan dagang Vietnam dengan AS beberapa waktu lalu.
Proyek itu dilaksanakan perusahaan real estate Kinhbac City dan rekan yang membeli lisensi dari Trump Organization senilai US$5 juta atau Rp81,3 miliar (asumsi kurs Rp16.253,82 per Mata Uang Amerika AS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek itu Berniat didirikan di atas lahan 990 hektare di Provinsi Hung Yen. Lapangan golf Berniat berdiri di atas lahan yang Di waktu ini berstatus kebun pisang, lengkeng, dan tanaman lainnya.
Perusahaan keluarga Trump Berniat mengelola tempat itu setelah terbangun. Sekalipun, mereka tidak terlibat dalam Penanaman Modal dan kompensasi untuk para petani.
Pembangunan Berniat dilakukan mulai bulan depan. Ribuan petani yang sebagian besar lansia diminta meninggalkan lahannya.
Mereka dijanjikan uang ganti rugi. Sekalipun, jumlahnya Diprediksi lebih kecil dari sebelumnya karena Pemerintah Vietnam Ingin mengebut proyek itu.
Lima petani yang menghadapi perampasan tanah akibat proyek itu menyebut ganti rugi hanya US$12 Sampai sekarang US$30 atau Rp195 ribu-Rp488 ribu per meter persegi. Mereka Bahkan dijanjikan suplai beras untuk beberapa bulan.
Seorang pejabat lokal yang enggan disebutkan namanya enggan mengonfirmasi hal itu. Sekalipun, ia menyebut biasanya ganti rugi di Tempat itu tidak melebihi US$14 atau Rp228 ribu per meter persegi.
Di Vietnam yang dipimpin Komunis, seluruh tanah Merupakan milik negara. Petani diberikan lahan dalam jumlah kecil untuk dikelola jangka panjang. Berniat tetapi, mereka tak bisa apa-apa bila negara memutuskan mengambil alih tanah.
Ribuan petani bakal nganggur
Para petani yang terdampak proyek Trump itu menyatakan kekecewaan. Huong, petani penggelola lahan 200 meter persegi, kecewa dengan ganti rugi yang dijanjikan.
“Seluruh desa khawatir proyek ini karena Berniat mengambil tanah kami dan membuat kami menganggur,” ujar Huong.
Nguyen Thi Chuc, petani pisang yang terdampak proyek Trump, tidak setuju dengan penggusuran. Ia mengaku Sebelumnya tua dan tidak bisa bekerja lagi selain bertani.
Nguyen memiliki lahan sekitar 200 meter persegi. Ia dijanjikan ganti rugi US$30 per meter persegi.
Senada, Do Dinh Huong, seorang petani lainnya, Bahkan tidak setuju. Ia dijanjikan ganti rugi US$12 per meter persegi.
Do mengatakan tidak masalah bila ganti rugi rendah diberikan saat lahan hendak dipakai untuk proyek kemaslahatan masyarakat. Sekalipun, proyek kali ini untuk membangun lapangan golf yang disokong keluarga Trump.
“Kami tidak punya hak bernegosiasi. Itu memalukan,” ujar Do.
Sebelumnya, Trump menetapkan tarif 40 persen untuk barang-barang Perdagangan Masuk Negeri asal Vietnam. Kebijakan itu diyakini sebagai Tips Trump menjatuhkan Hukuman ke Vietnam yang punya kedekatan dengan China, rival AS.
Setelah Perundingan berminggu-minggu, Trump menurunkan tarif untuk Vietnam. Tarif dipangkas menjadi 20 persen.
(dhf/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
