Populasi Motor Listrik di Bali Terus Melonjak


Jakarta, CNN Indonesia

Motor Listrik semakin populer di Indonesia, salah satunya pulau wisata, Bali, yang mengalami peningkatan cukup signifikan sejak 2021.

Menurut data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Bali yang diolah Antara, jumlah Motor Listrik di Bali pada 2021 hanya 438 unit, ini terdiri dari roda dua 382 unit dan roda empat 53 unit.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu pada 2022 meningkat lagi menjadi 880 unit, meliputi 695 roda dua dan 185 roda empat.

Angka kepemilikan ini meningkat signifikan pada 2023 dengan catatan 3.837 Motor Listrik, Didefinisikan sebagai 3.458 roda dua dan 379 roda empat.

“Pertumbuhan Motor Listrik roda dua di 2023 dibandingkan tahun 2022 mencapai 397,55 persen dan untuk roda empat sebesar 104,86 persen,” kata Kepala Bapenda Provinsi Bali I Made Santha di Denpasar, Rabu (7/8).

Pada tahun ini, menurut penghitungan Januari Sampai saat ini 7 Agutsus 2024, terdapat penambahan Motor Listrik 2.154 unit (1.746 roda dua dan 408 roda empat).

Total populasi Motor Listrik di Bali Di waktu ini Sebanyaknya 7.752 unit, terdiri dari 6.682 roda dua dan 1.070 roda empat.

Santha menjelaskan beberapa faktor mengapa pertumbuhan Motor Listrik di Bali pesat.

“Penyebabnya karena masyarakat Bali melihat Motor Listrik itu lebih Efisien dari sisi pemeliharaannya dan dari aspek Retribusi Negara,” katanya.

Walau positif, Santha mengingatkan Motor Listrik yang semakin banyak berarti mengurangi Pendapatan Asli Daerah (PAD) lantaran Motor Listrik mendapat insentif seperti Retribusi Negara Kendaraan Bermotor (PKB) nol persen.

“Bali yang digerakkan dari sektor pariwisata, keberadaan Motor Listrik memang menjadi harapan untuk menekan polusi udara. Tetapi ketika ditekan pendapatan daerah dengan tidak ada pajaknya, kami harapkan pemerintah pusat dapat mempertimbangkan substitusi pendapatan lainnya, misalnya dari perdagangan karbon,” jelas Santha.

Kontributor paling besar untuk PAD Bali Di waktu ini Merupakan PKB yang besarnya di atas Rp1,4 triliun per tahun.

“Oleh karena itu, Nanti akan sangat berdampak pengurangan pendapatan dari sisi PKB, dengan semakin banyaknya kepemilikan Motor Listrik di Bali,” katanya.

(fea)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA