Jakarta, CNN Indonesia —
Pimpinan Jemaah Yahudi di Sulut (Sulut) alias Rabbi Yaakov Baruch ikut dalam rombongan lima warga Nahdlatul Ulama (NU) alias Nahdliyin yang bertemu Pemimpin Negara Israel Isaac Herzog di baru-baru ini. Sekalipun belum jelas kapan pertemuan tersebut terjadi.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @yaakov_baruch, Minggu (14/7). Rabbi Yaakov memamerkan foto dirinya yang duduk satu ruangan bersama Herzog. Ia tampak memakai setelan jas abu-abu bercorak garis hitam.
“Precious meeting with the President of Israel H.E Mr @isaacherzog,” tulis Yaakov. CNNIndonesia.com Pernah mengirimkan pesan meminta izin penggunaan foto kepada Rabbi Yaakov.
Sementara dalam potret lain yang beredar di media sosial, pemimpin jemaah di Sinagoge Shaar Hashamayim yang berlokasi di Minahasa ini Bahkan terlihat berfoto bersama lima Nahdliyin muda yang Bahkan bertemu Pemimpin Negara Israel.
Lima cendekiawan NU itu Disebut juga Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun dan Izza Annafisah Dania. Dalam foto itu, Rabbi Yaakov tampak berdiri di belakang Pemimpin Negara Israel yang duduk di kursi. Sementara lima Nahdliyin lainnya berdiri di sampingnya.
Sampai sekarang Saat ini Bahkan belum diketahui maksud atau tujuan pertemuan Rabbi Yaakov ataupun lima Nahdliyin bersama Pemimpin Negara Israel itu.
Sekalipun, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam keras lima Nahdliyin yang bertemu Pemimpin Negara Israel Isaac Herzog baru-baru ini. Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla menganggap pertemuan Nahdliyin di tengah agresi Israel ke Palestina itu sebagai sebuah tindakan yang tidak dapat diterima.
Senada, Ketua PBNU Mohamad Syafi’ Alielha atau Savic Ali menilai apa yang dilakukan lima Nahdliyin itu sebagai tindakan orang yang tidak memahami kondisi Politik Global dan tidak mengerti kebijakan NU secara organisasi.
Ia pun menegaskan kunjungan kelima warga NU itu tidak atas nama organisasi. PBNU Bahkan belum mengetahui atas dukungan atau Penyandang Dana pihak mana sehingga mereka berangkat ke Israel.
Savic pun menilai tindakan mereka dapat memperburuk citra NU di mata masyarakat luas. Padahal, sikap PBNU dan Nahdliyin menurutnya sangat jelas, yaitu berdiri di sisi Palestina dan mengecam agresi militer Sampai sekarang genosida Israel.
(khr/DAL)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA