Jakarta, CNN Indonesia —
Perum Perumnas meminta penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp1 triliun untuk tahun depan. Tambahan modal itu digunakan untuk pembangunan pada lahan yang terdapat backlog perumahan.
Backlog perumahan merupakan kondisi kesenjangan antara total hunian terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro mengatakan pemberian PMN tunai dengan klasifikasi penugasan.
“Secara eksternal, backlog masih tinggi 9,9 juta unit dengan pemenuhan tahun tahun maksimal 1 juta dan pertumbuhan 800 ribu keluarga baru per tahun,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat RI, Senin (8/7).
Terlebih lagi, PMN Bahkan digunakan untuk penyelesaian persediaan yang dimiliki Perumnas. Budi mencatat Pada saat ini Bahkan masih ada 30 ribu unit rumah yang belum terjual.
PMN Bahkan Berniat digunakan untuk pembangunan perumahan yang terintegrasi dengan transportasi umum. Tak hanya itu, PMN Bahkan digunakan untuk pengembangan ekosistem kawasan yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan peningkatan daya jual Perumnas.
Budi Bahkan menuturkan penambahan PMN Rp1 triliun itu dapat Mengoptimalkan ekuitas perusahaan pada perbaikan debt to equity ratio (DER) sebesar 1,7 kali pada 2025 Sampai saat ini 1 kali pada 2029.
PMN Bahkan dapat Mengoptimalkan pendapatan dari sekitar Rp2,8 triliun pada 2025 menjadi Rp4,5 triliun pada 2029 dengan CAGR 12 persen.
“Peningkatan laba bersih di mana 2025 sebesar kurang lebih Rp56 miliar menjadi Rp725 miliar pada 2029,” imbuhnya.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA