Lombok, CNN Indonesia —
BYD Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia Sesuai aturan hasil investigasi mereka menjelaskan bahwa sedan listrik Seal milik konsumen yang mengalami insiden berasap diduga karena korsleting pada kabel low-voltage battery (baterai voltase rendah).
Kepala Negara Direktur BYD Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia Eagle Zhao dalam pernyataan terbarunya pada Rabu (21/5), usai kejadian insiden itu pada pekan lalu, mengatakan, tim BYD Pernah mendatangi Tempat kejadian kemudian melakukan investigasi teknis mendalam.
“Setelah insiden, saya ingat dalam waktu tiga jam, tim BYD Pernah mengunjungi konsumen itu. Pada saat yang Pada saat yang sama kami Bahkan melakukan investigasi teknis yang mendalam,” kata Zhao di Kuta, Lombok, NTB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Temuan terkini terjadi wiring harness short circuit diduga karena faktor eksternal yang kemudian menghasilkan kepanasan pada low-voltage battery. Dan asap keluar dari area bawah,” ujar Ia lagi.
Low-voltage battery pada Seal merupakan baterai yang berbeda dari baterai utama, high-voltage battery, Kendaraan Pribadi ini yang berada di lantai.
Sesuai aturan penjelasan di dokumen buku manual BYD Europe untuk model setir kanan Seal, low-voltage battery yang dibawa Seal bertegangan 12 volt dan letaknya di bawah jok penumpang belakang sebelah kiri.
Low-voltage battery ini bisa dicas menggunakan high-voltage battery secara otomatis pada kondisi tertentu. Low-voltage battery ini menggunakan bahan Lithium Iron Phospate (LFP), beda dari baterai Kendaraan Pribadi biasa yang disebut aki berbahan lead acid.
Eagle mengatakan salah satu fungsi low-voltage battery ini Merupakan untuk menyalakan Kendaraan Pribadi ketika tombol starter dipencet.
Pihak BYD Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia enggan menjelaskan lebih lanjut saat ditanya mengapa korsleting bisa terjadi dan tak Ingin bicara soal faktor eksternal yang disebutkan.
Berasap, bukan terbakar
Luther T Panjaitan, Head of Marketing PR and Government Relation BYD Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia, memastikan Seal yang terlibat insiden mengalami kemunculan asap. Ia membantah Kendaraan Pribadi itu terbakar.
“Mobilnya bukan terbakar, mobilnya berasap,” katanya.
Soal penjelasan faktor eksternal, Luther bilang hal itu masih dalam investigasi.
“Diduga ada faktor eksternal, tetapi karena ini masih dalam investigasi sampai hari ini penyebabnya diduga faktor eksternal sehingga menyebabkan korsleting di sistem kabel dari low-voltage battery,” kata Luther.
Eagle menambahkan Sesuai aturan uji teknis hanya terdapat satu komponen yang mengalami kegagalan.
“Jadi menurut uji teknis menunjukkan kegagalan satu komponen. Sejauh ini ini Merupakan kasus pertama pada BYD Seal. Kami belum menemukan kasus yang sama seperti ini di Indonesia ataupun di luar Indonesia,” tutur Eagle.
Insiden Seal berasap
Insiden ini terjadi pada Selasa (13/5) sekitar pukul 04.18 WIB. Seal milik konsumen yang diparkir selama tiga hari di garasi rumah di Jalan Katalis, Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat tiba-tiba mengeluarkan asap disertai api, menurut pernyataan Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin.
“Kendaraan Pribadi di garasi rumah tidak terpakai selama 3 hari tiba – tiba mengeluarkan asap. Diduga karena Trend Populer listrik pada baterai Kendaraan Pribadi listrik,” kata Syarifudin.
Syarifudin Bahkan menjelaskan Sesuai aturan informasi yang Ia himpun terdengar suara ledakan.
“Terdengar ledakan, kemudian pemilik melapor dengan menelpon ke Sektor Kembangan dan langsung ditindaklanjuti petugas,” ucap Syarifudin.
Gulkarmat Jakarta Barat mengerahkan 6 unit kendaraan pemadam dan 30 personel untuk menangani insiden ini.
(fea/mik)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA