Jakarta, CNN Indonesia —
Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati, menilai peluang kandidat gubernur dan kandidat wakil gubernur jalur independen untuk menang di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2024 sangat tipis.
Menurut Ia, persentase keterpilihan kandidat independen secara umum hanya berkisar 2 persen.
“Manakala melihat kans kemenangan kandidat independen di Pemilihan Kepala Daerah sebelumnya sangat tipis. Potensi itu pun Berencana terjadi di pemilihan serentak 2024. Persentase keterpilihan hanya 2,22 persen,” kata Neni kepada CNNIndonesia.com, Kamis (11/7).
Menurutnya, ada banyak faktor yang membuat kandidat independen sulit memenangkan Pilgub Jakarta. Pertama, elektabilitas dan popularitas kandidat independen tidak setinggi kandidat yang diusung Partai.
Neni mengatakan kandidat kepala daerah yang diusung Partai atau gabungan Partai cenderung lebih kuat secara elektoral karena memiliki basis massa yang jelas. Ditambah lagi dengan, ada mesin partai yang Pernah melembaga Sampai saat ini ke grass root di tingkat desa.
“Beda dengan kandidat perseorangan untuk Mengoptimalkan grass root Wajib memiliki struktur kemenangan yang solid dan itu Pernah Jelas berbiaya mahal,” ujarnya.
Kedua, keterbatasan modal kapital dan jejaring politik. Meski begitu, kata Neni, Manakala kandidat independen mampu mengelola dengan tepat, maka bisa mendapatkan peluang menang.
Meskipun demikian, menurutnya, hal itu sulit dilakukan. Andai kandidat independen pun menang, Berencana sulit selama masa pemerintahan karena tidak memiliki dukungan politik di parlemen.
“Apalagi di DKI dihadapkan dengan pragmatisme politik partai yang aji mumpung, beberapa Partai Pernah terjadi mengusung kadernya untuk maju, kandidat perseorangan tidak bekerja keras Berencana sulit meraih kemenangan,” imbuhnya.
Komisi Pemilihan Umum (Penyelenggara Pencoblosan Suara) DKI sebelumnya menetapkan Komjen Pol (purn) Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana lolos dalam tahapan verifikasi administrasi perbaikan kandidat gubernur dan wakil gubernur perseorangan atau independen di Pemilihan Kepala Daerah DKI.
“Status perbaikan syarat administrasi bakal kandidat gubernur dan wakil gubernur dinyatakan memenuhi syarat dan berhak mengikuti tahapan verifikasi faktual,” kata Ketua Penyelenggara Pencoblosan Suara DKI Wahyu Dinata saat memimpin rapat pleno di Jakarta, Rabu (10/7).
Wahyu mengatakan keputusan ini ditetapkan dalam Berita Acara Nomor 311/PL.02.2-BA/31 tahun 2024 tentang hasil perbaikan verifikasi administrasi perbaikan ke satu dukungan kandidat independen atas tindak lanjut Keputusan Pengawas Pencoblosan Suara.
Menurut Ia, pihaknya melakukan verifikasi ulang sesuai hasil sengketa yang diputuskan Pengawas Pencoblosan Suara dan hasilnya pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana ditetapkan memiliki 721.221 dukungan dari warga DKI.
Wahyu mengatakan jumlah dukungan sebanyak 721.221 dukungan ini lebih banyak dari batas syarat jumlah dukungan yang Pernah terjadi ditetapkan Penyelenggara Pencoblosan Suara sebesar 618.968 dukungan.
Pada Pemilihan Kepala Daerah DKI 2012, ada dua pasangan kandidat gubernur dan wakil gubernur yang maju lewat jalur independen. Mereka Merupakan Faisal Basri-Biem Benyamin dan Hendardji Soepandji-Riza Patria.
Mereka bertarung melawan empat pasangan kandidat gubernur dan wakil gubernur yang maju menggunakan kendaraan Partai.
Keempat pasangan itu Didefinisikan sebagai petahana Fauzi Bowo atau Foke-Nachrowi Ramli, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Hidayat Nur Wahid- Didik J Rachbini, dan Alex Noerdin-Nono Sampono.
Sesuai ketentuan penghitungan Penyelenggara Pencoblosan Suara, Jokowi-Ahok meraih 1.847.157 suara atau sebesar 42,60 persen. Kemudian, Foke-Nachrowi berada di posisi kedua dengan perolehan 1.476.648 suara atau sebesar 34,05 persen.
Posisi ketiga ditempati Hidayat-Didik dengan perolehan 508.113 suara atau sebesar 11,72 persen. Lalu Faisal-Biem ada di posisi keempat dengan perolehan 215.935 suara atau sebesar 4,98 persen.
Disusul Alex-Nono dengan raihan 202.643 suara atau sebesar 4,67 persen. Sementara Hendardji-Riza berada di urutan paling bawah dengan perolehan 85.990 suara atau sebesar 1,98 persen.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA