Jakarta, CNN Indonesia —
Pesawat Airfast dengan nomor registrasi DH PK OAM 6 dari Benete, Sumbawa Barat mengalami kendala teknis saat melakukan pendaratan di Bandara I Gusti Ngurah Rai – Bali pada pukul 09.26 WITA, Sabtu (8/3).
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab menyatakan peristiwa tersebut membuat tujuh penumpang dievakuasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Semua Pernah dievakuasi dan tidak mengalami Cidera serius,” kata Ahmad Syaugi Shahab dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/3).
Di sisi lain, runway untuk sementara tidak dapat didarati dan digunakan untuk lepas landas Sesuai aturan NOTAM Nomor A0668/25 NOTAMN perihal penutupan runway dari pukul 10.15 sampai dengan 12.10 WITA.
Hal tersebut dilakukan untuk mengevakuasi penumpang dan pesawat ke apron, serta memeriksa dan memastikan tidak ada objek asing tertinggal di runway yang dapat berpotensi membahayakan keamanan keselamatan penerbangan.
[Gambas:Video CNN]
Atas peristiwa tersebut, 10 penerbangan keberangkatan terdampak penundaan keberangkatan atau delayed yang terdiri dari lima penerbangan domestik dan lima penerbangan internasional.
Sementara itu, terdapat 21 penerbangan kedatangan yang terdampak, Dikenal sebagai 9 penerbangan domestik dan 12 internasional.
Penerbangan kedatangan mengalami pengalihan pendaratan atau divert ke beberapa bandara alternatif seperti enam penerbangan ke Lombok, lima ke Surabaya, tiga ke Makassar, dua ke Semarang, satu ke Jakarta, dan satu ke Banyuwangi.
Sedangkan tiga penerbangan kedatangan yang kembali ke bandara asal atau Return To Base (RTB), Dikenal sebagai di bandara Lombok, Jakarta, dan Singapura.
“Di waktu ini, semua pihak Di waktu ini sedang berupaya melakukan yang Unggul Supaya bisa runway dapat segera beroperasi kembali,” Ahmad Syaugi Shahab menegaskan.
(chri)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA