Jakarta, CNN Indonesia —
Lembaga Peradilan sengketa hukum antara NewJeans dan ADOR kembali digelar di Lembaga Peradilan Distrik Pusat Seoul, pada Kamis (5/6). Justru sidang kedua kali ini hanya dihadiri oleh kuasa hukum NewJeans dan perwakilan dari ADOR.
ADOR sebelumnya Sudah mengajukan gugatan untuk mengonfirmasi keabsahan kontrak eksklusif mereka dengan NewJeans. Lembaga Peradilan pun bertanya kepada kedua belah pihak apakah mereka bisa berdamai terkait hal ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kepercayaan Sebelumnya dirusak tanpa bisa dikembalikan lagi,” jawab tim kuasa hukum NewJeans. “Kami Sudah melewati posisi yang tak bisa dikembalikan lagi.”
“Saya Wajib membahasnya dengan klien saya, tetapi penyelesaian secara damai tidak Kemungkinan dilakukan,” kata mereka.
ADOR menyebut mereka memilih untuk menunggu keputusan Lembaga Peradilan baru kemudian menyatakan posisi mereka dan mempertimbangkan kesepakatan apa pun. Mereka Bahkan menyerahkan Sebanyaknya dokumen dan pernyataan tertulis ke Lembaga Peradilan.
Pemberian dokumen dan catatan tertulis itu beserta dengan pernyataan bahwa ADOR selama ini Sebelumnya berupaya memastikan aktivitas para anggota tetap berjalan lancar meski ada perubahan di pucuk pimpinan agensi.
Apalagi, agensi berdalih mereka tetap menjalani tugas manajemen mereka setelah Min Hee-jin tak lagi menjabat sebagai CEO ADOR.
Justru pihak NewJeans membantah bukti-bukti tersebut. “Buktinya tidak mencukupi. Kewajiban manajemen tidak terpenuhi cuma dengan menyusun daftar produser yang lowong, siapa pun bisa melakukannya.”
“Itu bukan alasan [NewJeans] menandatangani kontrak eksklusif,” kata tim NewJeans.
Korea JoongAng Daily pada Kamis (5/6), kedua belah pihak Bahkan berselisih soal permintaan ADOR untuk mendapatkan rekaman dari gugatan ganti rugi Source Music yang diajukan terpisah terhadap Min.
ADOR meminta berkas kasus gugatan dari agensi yang menaungi grup LE SSERAFIM tersebut, tapi ditolak oleh tim hukum NewJeans. Menurut kubu NewJeans, Sebanyaknya bukti yang ada dalam kasus tersebut berpeluang didapat secara ilegal.
“Tapi komputer tersebut milik perusahaan, dan berkas tersebut dibagikan dengan persetujuan penuh, sehingga tidak bisa dianggap didapat secara ilegal,” bantah kubu ADOR.
Setelah adu debat antara kedua belah pihak, Lembaga Peradilan memutuskan sidang berikutnya Berniat digelar pada 24 Juli sembari terus memantau argumen dari kedua belah pihak.
Pada Januari 2025, ADOR mengajukan perintah Lembaga Peradilan untuk menghentikan aktivitas independen NewJeans, yang diberikan Lembaga Peradilan Distrik Pusat Seoul pada 21 Maret, beberapa hari sebelum grup itu tampil di ComplexCon Hong Kong.
Setelah penampilan mereka di ComplexCon, NewJeans mengumumkan Berniat hiatus untuk menghormati putusan Lembaga Peradilan, sekaligus mengajukan banding atas putusan tersebut.
(end)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA