Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim Israel Sudah menguasai Gaza.
Sekalipun demikian, data penelitian mengungkap pasukan kelompok perlawanan Hamas masih tersebar di wilayah itu.
“Kemenangan Sudah di depan mata,” kata Netanyahu pada 24 Juli.
Klaim Netanyahu berbanding terbalik dengan data penelitian bersama Critical Threats Project (CTP) dan Institute for the Study of War (ISW).
Mereka meneliti soal aktivitas militer Hamas dan Israel dari Oktober Sampai sekarang Juli.
Penelitian itu menunjukkan Hamas memanfaatkan sumber daya yang menipis di lapangan secara efektif. Beberapa unit Sudah bangkit kembali di area-area penting yang disapu Israel usai pertempuran sengit dan pemboman intensif.
“Israel Berniat mengatakan bahwa mereka Sudah membersihkan suatu tempat, tetapi mereka belum sepenuhnya membersihkan area tersebut, mereka sama sekali belum mengalahkan milisi itu,” kata peneliti proyek ini, Brian Carter, dikutip CNN.
Ia lalu berkata, “[Hamas] siap bertempur dan ingin bertempur.”
Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, dibagi menjadi 24 batalion yang tersebar di seluruh wilayah.
Sampai sekarang 1 Juli, hanya tiga dari 24 batalion ini yang tak efektif dalam pertempuran.
Suatu unit tidak efektif dalam pertempuran Bila tak lagi mampu menyelesaikan misinya. Hal ini sering kali ditunjukkan dengan tak ada serangan atau sangat sedikit serangan yang tak efektif.
Sementara itu, penelitian mengungkap bahwa delapan batalion efektif dalam pertempuran dan mampu melaksanakan misi melawan tentara Israel di Gaza.
Unit yang dianggap efektif dalam pertempuran bisa menyelesaikan misi yang ditugaskan kepada mereka. CTP dan ISW menilai unit efektif Merupakan saat milisi mempertahankan wilayah dan menggunakan Strategi canggih.
Kemudian 13 unit lain terdegradasi dan hanya mampu melancarkan serangan gerilya yang sporadis. Sebagian besar serangan mereka tak berhasil.
Menurut sumber militer Israel dan analisis, batalion-batalion di Gaza tengah Merupakan yang paling sedikit mengalami kerusakan di jalur tersebut.
Sumber-sumber Israel mengatakan mereka belum “menangani” batalion-batalion itu karena diyakini menyandera banyak warga Israel.
CTP dan ISW menyebut kemampuan Hamas bangkit kembali untuk fokus ke 16 batalion di Gaza tengah dan utara.
Tujuh dari 16 batalion ini Sudah berhasil membangun kembali sebagian kemampuan militer mereka setidaknya sekali dalam enam bulan terakhir. Unit-unit itu berada di wilayah utara Jalur Gaza.
Pasukan Israel melancarkan agresi ke Gaza pada Oktober 2023. Imbas operasi mereka, lebih dari 39.500 orang di Palestina meninggal.
(isa/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA