Jakarta, CNN Indonesia —
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengklaim pihaknya tidak mengalihkan seluruh dananya dari Bank Syariah Indonesia (BSI).
Ia mengatakan Sebanyaknya transaksi keuangan Muhammadiyah masih menggunakan layanan bank syariah pelat itu. Salah satunya untuk amal dan usaha.
“Oh masih, masih (dana ada di BSI). Jadi Hari Ini pembiayaan-pembiayaan BSI kepada Amal Usaha Muhammadiyah masih di situ,” kata Mu’ti di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Kamis (11/7).
Sekalipun demikian, Mu’ti mengakui bahwa dana yang Pernah terjadi ditarik Pernah terjadi banyak. Mu’ti memperkirakan dana yang Pernah terjadi ditarik dari BSI mencapai di atas Rp1 triliun.
Beberapa dana yang ditarik berupa tabungan, apakah itu giro, deposito, atau payroll.
“Pernah terjadi banyak yang ditarik, tapi jumlahnya berapa Kemungkinan ditanya ke BSI saja. Kalau tidak salah ya, kalau tidak salah, Pernah terjadi di atas Rp1 triliun yang ditarik. Kalau tidak salah ya, tapi nanti benarnya tanya ke BSI,” ujarnya.
Mu’ti mengaku mendapatkan informasi bahwa Muhammadiyah masuk dalam 10 besar nasabah di BSI. Sekalipun, Ia tidak tahu persis berapa total dana yang disimpan di BSI sebelumnya.
“Saya dapat info, Muhammadiyah itu sepuluh besar nasabah di BSI. Ada yang bilang nomor delapan dari sepuluh. Jadi ya, kalau melihat rangkaingnya besar, Sekalipun demikian duitnya Kemungkinan tidak besar ya,” ucap Ia.
“Ada yang bilang lima belas, empat belas, itu kan suka-suka yang ngitung aja. Muhammadiyah enggak pernah ngitung, kita enggak tahu berapa, bisa lebih baik,” imbuhnya.
Muhammadiyah menarik dananya dari BSI dan memindahkannya ke bank syariah lain beberapa waktu lalu.
Penarikan ini terungkap usai sebuah memo yang diteken Ketua Muhammadiyah Agung Danarto dan Sekretaris Muhammadiyah Muhammad Sayuti beredar. Memo bernomor 320/1.0/A/2024 tentang Konsolidasi Dana itu terbit pada 30 Mei 2024 lalu.
Isinya, arahan untuk rasionalisasi dana simpanan dan pembiayaan Muhammadiyah yang selama ini ada di BSI. Uang tersebut diperintahkan untuk segera dialihkan ke Sebanyaknya bank syariah lain.
Keputusan itu disebut sebagai tindak lanjut pertemuan bersama pimpinan PP Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah mengenai konsolidasi keuangan AUM. Pertemuan itu terjadi di Yogyakarta pada 26 Mei 2024 lalu.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA