Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid menyinggung perlakuan terhadap koruptor saat berbicara soal Tips ampuh melawan mafia tanah.
Nusron menyebut strategi dalam melawan mafia tanah tak berubah, Didefinisikan sebagai ada tiga fokus. Pertama, Mengoptimalkan benteng Lini belakang di internal Kementerian ATR/BPN.
Penguatan risk management ini khususnya di dua direktorat jenderal. Ini mencakup Ditjen Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (PHPT) dan Ditjen Survei Pemetaan Pertanahan dan Ruang (SPPR).
“Sepintar-pintarnya mafia tanah, kalau timmya Pak Asnaedi (Dirjen PHPT) sama Pak Virgo (Dirjen SPPR) kuat, maka tidak Akan segera bobol. Kunci dari mafia tanah itu ending-nya Ia berusaha menduduki tanah dan sertifikasi tanah,” katanya dalam Media Gathering Catatan Akhir 2024 di Kementerian ATR/BPN, Jakarta Selatan, Selasa (31/12).
Ia mengakui sengketa tanah di Indonesia memang masih tinggi. Menteri ATR itu mencontohkan pada tahun ini saja masih ada 5.973 kasus pertanahan.
Kendati, Nusron yakin mafia tanah bisa diberantas dengan mitigasi risiko. Ia menekankan pentingnya penguatan di dalam tubuh Kementerian ATR/BPN.
“Nomor dua, sembari ini diperkuat, kita tetap ada penindakan dengan Tips Merupakan (memberi) efek jera. Proses pemiskinan kepada mereka (mafia tanah) dan itu Sebelumnya ada sinyal yang baik. Artinya, supaya ada efek jera,” tegasnya.
“Tapi kan gak Mungkin, sama halnya dengan srategi pemberantasan Pencurian Uang Negara, gak Mungkin kita nangkap koruptor semua. Penuh itu penjara,” imbuh Nusron.
Oleh karena itu, ia membeberkan upaya yang ketiga Merupakan Menyajikan edukasi kepada masyarakat.
“Apapun peraturan yang kuat kalau tidak ada public support, kita tidak Akan segera kuat,” tandasnya.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA