Yogyakarta, CNN Indonesia —
PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) selaku pengelola Jalan Tol Yogyakarta-Bawen mencatat progres konstruksi Seksi 1 Ruas Yogyakarta-Simpang Susun (SS) Banyurejo mencapai 67,06 persen pada Oktober 2024.
Perusahaan optimistis infrastruktur jalan bebas hambatan ini bisa diselesaikan konstruksinya sesuai rencana.
Direktur Utama PT JJB AJ Dwi Winarsa menjelaskan progres konstruksi Seksi 1 Ruas Yogyakarta-SS Banyurejo sepanjang 8,80 kilometer mencapai 67,06 persen, sedangkan pembebasan lahan Sebelumnya sekitar 95,29 persen.
Terlebih lagi, lanjut Dwi, progres konstruksi Seksi 6 Ruas Ambarawa-Bawen sepanjang 4,98 kilometer menyentuh capaian 34,09 persen, dengan progres pembebasan lahan sebesar 78,06 persen.
Dwi melanjutkan Pada Di waktu ini PT JJB terus memaksimalkan pekerjaan konstruksi pada lahan yang Pernah terjadi dibebaskan. Guna mengakselerasi penyelesaian proyek, pengerjaan erection girder di beberapa Tempat Sebelumnya dituntaskan, demikian pula pekerjaan timbunan tanah pada Sebanyaknya titik yang tengah berproses.
“Pada Di waktu ini, fokus pembangunan proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen merupakan konstruksi Seksi 1 Ruas Yogyakarta-SS Banyurejo sepanjang 8,80 Km, dan Seksi 6 Ruas Ambarawa-Bawen sepanjang 4,98 Km,” kata Dwi dalam keterangannya, Jumat (11/10).
“Konstruksi di kedua seksi ini tengah menjadi prioritas utama dan ditargetkan selesai untuk Seksi 1 di Triwulan 2 tahun 2026 dan Seksi 6 di Triwulan 4 tahun 2025. Kedua seksi tersebut diharapkan dapat beroperasi sesuai dengan rencana,” sambungnya.
Adapun untuk pembebasan lahan Seksi 1 Ruas Yogyakarta-SS Banyurejo yang Pernah terjadi mencapai 95,29 persen, Dwi menyebutkan bahwa Uang Ganti Kerugian (UGK) Pada Di waktu ini Pernah terjadi direalisasikan ke tujuh desa dan targetnya rampung tahun ini.
Ketujuh desa termaksud meliputi, Desa Tirtoadi, Margomulyo, Margokaton, Margodadi, Sumberejo, Tambakrejo, dan Banyurejo. Sementara, kata Dwi, tanah yang belum dibebaskan seperti tanah karakteristik khusus seperti Tanah Wakaf dan Tanah Instansi Bahkan ditargetkan selesai tahun ini.
Dwi melanjutkan untuk pembebasan lahan Seksi 6 di Ruas Ambarawa-Bawen, tercatat 4 desa terdampak atas Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen. Keempatnya antara lain Kandangan, Doplang, Kelurahan Bawen serta Desa Kupang, yang sebagian besar bidang Pernah terjadi melakukan pembayaran UGK.
“Progres konstruksi Seksi 6 Ruas Ambarawa-Bawen Pada Di waktu ini Baru saja dalam proses perizinan kepada instansi yang terdampak. Instansi-instansi tersebut berada di daerah Kabupaten Semarang. Pekerjaan yang dilakukan di lapangan meliputi pengerjaan borpile jembatan dan pekerjaan box underpass Simpang Susun Ambarawa,” urainya.
Dwi Bahkan menyebutkan dalam hal kegiatan pembebasan lahan untuk keperluan proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, operator Setiap Saat berkoordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.
Terlebih lagi, perusahaan Bahkan turut berkoordinasi dengan Badan Lini pertahanan Nasional Kantor Wilayah DIY (DIY) dan Provinsi Jateng Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Lembaga Managemen Aset Negara (LMAN).
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) memiliki total panjang 75,12 Km dengan periode konsesi selama 40 tahun. Jalan tol ini Akan segera melintasi Provinsi Jateng sepanjang 66,32 Km dan DIY sepanjang 8,80 Km.
Ruas tol ini dibagi menjadi enam seksi, yaitu Seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo sepanjang 8,8 Km; Seksi 2 Banyurejo-Borobudur sepanjang 15,2 Km; Seksi 3 Borobudur-Magelang sepanjang 8,1 Km; Seksi 4 Magelang-Temanggung sepanjang 16,6 Km; Seksi 5 Temanggung-Ambarawa sepanjang 21,2 Km dan Seksi 6 Ambarawa-Bawen sepanjang 5,12 Km. Rencana Akan segera ada enam gerbang tol di Ruas Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen ini Seandainya Sebelumnya beroperasi penuh diharapkan mampu mempersingkat perjalanan dari Semarang Ke arah Yogyakarta atau Bertolak belakang dengan, dari sebelumnya 3 jam menjadi hanya 1,5 jam saja.
Pembangunan infrastruktur bebas hambatan ini Bahkan diharapkan bisa melancarkan distribusi barang dan jasa, pengembangan industri dan pariwisata serta Mengoptimalkan konektivitas khususnya di sisi selatan Pulau Jawa.
(kum/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA