Kiky Saputri dan Raffi Ahmad Pilih Pakai Tips Sendiri Kawal Putusan MK


Jakarta, CNN Indonesia

Kiky Saputri dan Raffi Ahmad mengaku memilih Tips mereka sendiri dalam mengawal putusan MK (MK) di tengah seruan banyak teman-teman seleb mereka yang memilih turun ke jalan berdemo di Dewan Perwakilan Rakyat.

Kiky Saputri menjelaskan bila ia memiliki “privilege” dalam menyampaikan kritikan atas keputusan Dewan Perwakilan Rakyat dalam mengabaikan keputusan MK terkait Perundang-Undangan Pemilihan Kepala Daerah secara langsung, maka ia Berencana menggunakan Tips itu.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan ini datang setelah Kiky Saputri menuai banyak kritikan karena tak terlihat tampak bersama komika lainnya berdemo di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, ataupun bersuara menentang pengabaian putusan MK oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

Apalagi pengabaian Dewan Perwakilan Rakyat lewat revisi Perundang-Undangan Pemilihan Kepala Daerah itu membuka kembali peluang Kaesang Pangarep maju menjadi kandidat kepala daerah yang sebelumnya ditutup oleh putusan MK. Meski kemudian, Dewan Perwakilan Rakyat memutuskan membatalkan pengesahan revisi Perundang-Undangan itu.

“Tapi lu tau enggak Bang dari semalam gue Sebelumnya komunikasi dan menyampaikan kritik serta pandangan gue ke siapa aja? Lu Sebelumnya Jelas enggak tahu kan,” kata Kiky menjawab kritikan netizen.

“Semua punya caranya masing-masing. Ada yang fokus bersuara di sosmed. Ada yang siap turun ke jalan. Tapi ada Bahkan yang kayak gue milih buat komunikasi secara langsung ke pihak-pihak terkait supaya bisa segera ambil tindakan dari kekacauan yang dibuat baleg,” lanjutnya.

Apalagi, Kiky memiliki penilaian tersendiri dalam menyampaikan kritikan atas keputusan Dewan Perwakilan Rakyat tersebut. Apalagi, ia melihat Sebelumnya banyak yang menyampaikan hal tersebut di media sosial.

“Yang bersuara di sosmed selama konteksnya sesuai Bahkan sangat Membantu kak. Karena hal itu Bahkan sering saya lakukan,” kata Kiky.

“Tapi kalau saya punya privilege untuk bisa menyampaikan secara langsung, maka saya Berencana gunakan jalur itu. Karena Sebelumnya banyak yang menyuarakan di sosmed. Caranya berbeda, tapi tujuannya sama,” lanjutnya.

Senada, Raffi Ahmad yang Bahkan dikenal dekat dengan Kaesang Pangarep seperti Kiky Saputri meyakini Tips masing-masing orang dalam mengawal keputusan MK berbeda-beda, tak hanya dengan ikut aksi Aksi Penolakan.

“Terhadap problematika yang Tengah berjalan, saya secara personal Membantu dan mengawal bagaimana keputusan MK,” kata Raffi Ahmad dalam unggahan terbarunya, Jumat (23/8).

“Mari kita terus menyuarakan dan kawal ini dengan Tips kita masing-masing, baik menyuarakan langsung, turun ke jalan Ataukah dari lewat media sosial, dan Tips Tips lainnya yang baik dan bijaksana tanpa anarkis dan provokatif.” katanya.

“Saya yakin apapun yang kita lakukan memiliki tujuan yang sama yaitu demi keutuhan NKRI dan martabat demokrasi Indonesia,” kata Raffi.

Banyak komika dan selebritas lainnya turun ke jalan menyuarakan dukungan terhadap MK dan menolak pengesahan revisi Perundang-Undangan Pemilihan Kepala Daerah.

Beberapa di antaranya Merupakan Reza Rahadian, Joko Anwar, Arie Kriting, Abdel Achrian, Bintang Emon, Abdul Arsyad, Rigen Rakelna, Adjis Doa Ibu, Arif Brata, dan Yudha Keling.

Ada pula Sammy Notaslimboy, Abdur Arsyad, Yono Bakrie, Sampai sekarang Mamat Alkatiri turun ke jalan bahkan berorasi di tengah-tengah masyarakat.

Setelah Protes besar di Sebanyaknya kota selama seharian, pada Kamis (22/8) malam, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sufmi Dasco Ahmad mengumumkan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat batal menggelar sidang paripurna pengesahan revisi Perundang-Undangan Pemilihan Kepala Daerah karena syarat kuorum tidak terpenuhi.

Dasco Bahkan mengatakan bahwa tidak cukup waktu untuk kembali menggelar paripurna, karena pendaftaran Pemilihan Kepala Daerah 2024 Berencana dimulai pada 27 Agustus mendatang, sehingga syarat pencalonan peserta Pemilihan Kepala Daerah yang digunakan Berencana mengikuti putusan MK (MK).

(end)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version