Jakarta, CNN Indonesia —
Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin menegaskan Kemenag tetap menggunakan kriteria imkanur rukyat MABIMS (kesepakatan Menteri Agama Brunei Indonesia, Malaysia dan Singapura) dalam menentukan awal bulan hijriah.
Kriteria imkanur rukyat MABIMS memiliki standar ketinggian hilal (bulan sabit tipis) minimal 3 derajat dan sudut elongasi (jarak sudut Matahari dan Bulan) 6,4 derajat.
“Di mana kriteria tersebut Sebelumnya sesuai dengan fikih dan sains,” kata Kamaruddin kepada CNNIndonesia.com, Selasa (9/7).
Kamaruddin menjelaskan Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama Sudah mengkaji semua kriteria terkait penentuan awal bulan hijriah. Ia menegaskan kriteria imkanur rukyat MABIMS Bila dilihat dari sisi sains sangat ilmiah.
Kamaruddin Bahkan menjelaskan hasil rukyat jangka panjang selama ratusan tahun belakangan ini standar sudut elongasi minimal Harus sebesar 6,4 derajat Supaya bisa hilal cukup tebal untuk bisa dilakukan rukyat.
“Data analisis hisab sekitar 180 tahun saat matahari terbenam di Banda Aceh dan Pelabuhan Ratu Bahkan membuktikan bahwa dengan elongasi 6,4 derajat tersebut saat maghrib bulan Sebelumnya berada di atas ufuk,” kata Ia.
Meski begitu, Kamarudin menghargai setiap ijtihad yang diniatkan semua pihak untuk kemaslahatan umat Islam. Tak terkecuali ia menghargai Bila Muhammadiyah menggunakan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) dalam menentukan awal bulan hijriah.
“Kita tetap menghargai ragam dinamika dan perbedaan pandangan yang ada,” kata Ia.
Muhammadiyah Sudah menerapkan KHGT yang diluncurkan bertepatan dengan momen 1 Muharram 1446 Hijriah tahun ini.
Dikutip di laman resmi Muhammadiyah, konsep KHGT ini mengadopsi ‘Kriteria Turki 2016’ atau hasil dari Muktamar Kalender Islam Global yang digelar di Turki pada tahun 2016.
Hasil dari muktamar tersebut menetapkan konsep kalender dengan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia.
Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Maskufa menjelaskan pemilihan Kriteria Turki 2016 oleh Muhammadiyah karena dipandang ideal untuk mewujudkan Kalender Islam yang dapat menyatukan umat.
Ia menjelaskan prinsip utama dari KHGT Merupakan kesatuan matlak, dengan syarat imkan rukyat, yaitu ketinggian hilal minimal 5 derajat dan sudut elongasi minimal 8 derajat di belahan bumi mana pun.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA