Jakarta, CNN Indonesia —
Perum Bulog membantah menggelembungkan harga Pembelian Barang dari Luar Negeri beras Vietnam dari perusahaan Tan Long Group, yang disebut-sebut sebagai pemasok beras ke BUMN tersebut.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Mokhamad Suyamto justru mengatakan Bulog tidak memiliki kontrak dengan Tan Long Group.
“Perusahaan Tan Long Vietnam yang diberitakan Menyediakan penawaran beras, Kenyataannya tidak pernah mengajukan penawaran sejak bidding tahun 2024 dibuka. Jadi tidak memiliki keterikatan kontrak Pembelian Barang dari Luar Negeri dengan kami pada tahun ini,”ucap Suyamto dalam keterangan resmi, Kamis (11/7).
Hal ini selaras dengan pernyataan Tan Long Group. Mengutip media Vietnam CAFEF, Direktur Utama Tan Long Group, Truong Sy Ba mengatakan pihaknya tidak pernah memenangkan tender langsung apapun dari Bulog.
Ba mengatakan saat paket tender diumumkan Bulog pada 22 Mei, perusahaan Loc Troi dan anak perusahaannya berencana untuk Menyediakan 100 ribu ton beras. Tan Long Bahkan Menyediakan 100 ribu ton beras tetapi harganya US$538 Mata Uang Amerika per ton atau US$15 per ton lebih tinggi sehingga tidak memenangkan tender.
Komitmen rantai pasok
Direktur Transformasi & Hubungan Antara Lembaga Bulog Sonya Mamoriska mengatakan keterangan dari Tan Long Group ini menjadi klarifikasi atas polemik beras Pembelian Barang dari Luar Negeri yang terjadi. Bulog katanya Sudah menjadi korban Berencana sebuah laporan tanpa fakta.
“Kami terus menjaga komitmen untuk tetap menjadi pemimpin rantai pasok pangan yang tepercaya sehingga bisa berkontribusi lebih bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia dan hal ini tentunya sesuai dengan keempat visi transformasi kami yaitu kepemimpinan, kepercayaan, pelayanan Unggul dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Bulog mendapatkan penugasan untuk mengimpor beras dari Kementerian Perdagangan sebesar 3,6 juta ton pada 2024. Pada periode Januari-Mei 2024, jumlah Pembelian Barang dari Luar Negeri Pernah mencapai 2,2 juta ton. Pembelian Barang dari Luar Negeri dilakukan secara berkala dengan melihat neraca perberasan nasional dan mengutamakan penyerapan beras dan gabah dalam negeri.
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA