Jakarta, CNN Indonesia —
Jepang Dalam proses mempertimbangkan untuk melonggarkan aturan keselamatan kendaraan untuk Kendaraan Pribadi Produk Impor sebagai bagian dari Perundingan tarif dengan Amerika Serikat (AS).
Rencana ini untuk merespons Donald Trump yang mengeluhkan bahwa Kendaraan Pribadi Produk Impor asal Amerika tidak laku di Jepang.
Untuk diketahui, Jepang dan AS menggunakan standar keselamatan yang berbeda, dan Jepang melihat peluang untuk melonggarkan aturan tentang uji tabrak sebagai alat tawar-menawar dalam pembicaraan perdagangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Menteri Ekonomi dan Kebijakan Fiskal Ryosei Akazawa Sebelumnya bertemu dengan Trump di Gedung Putih pada Rabu (16/4), Ia mengatakan Pemimpin Negara mengeluh bahwa Kendaraan Pribadi Amerika tidak laku di Jepang dan mengatakan bahwa ia ingin mengatasi permasalahan tersebut dikutip dari Asia Nikkei.
Dalam pembicaraan tingkat kabinet yang melibatkan Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer, kedua belah pihak terutama membahas hambatan nontarif pada Kendaraan Pribadi dan produk pertanian.
Jepang merupakan bagian dari perjanjian Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1958 yang dirancang untuk menetapkan standar sertifikasi dan pengujian terpadu untuk Kendaraan Pribadi.
AS ikut serta dalam perundingan yang melibatkan perjanjian PBB tetapi memiliki standarnya sendiri dan mengizinkan produsen Kendaraan Pribadi melakukan uji keselamatan mereka sendiri.
Akibatnya, Kendaraan Pribadi Amerika yang diimpor ke Jepang Sangat dianjurkan memiliki sertifikasi yang tentunya melewati uji tipe yang terpisah, yang mana suatu proses yang memakan waktu beberapa bulan.
Kantor Perwakilan Dagang AS mengutip standar keselamatan yang berbeda sebagai hambatan nontarif dalam sebuah laporan yang dikeluarkan pada akhir Maret 2025.
Jepang merugikan produsen Kendaraan Pribadi AS
AS berfokus pada perbedaan dalam uji tabrakan. Jepang mengharuskan Kendaraan Pribadi untuk memenuhi banyak persyaratan dalam pengujian yang menilai keselamatan penumpang dalam tabrakan depan dan samping, yang dianggap AS sebagai beban yang merugikan produsen Kendaraan Pribadi Amerika.
Dalam perundingan Kemitraan Trans-Pasifik, Jepang dan AS sepakat untuk membiarkan Kendaraan Pribadi Amerika melewati beberapa uji sertifikasi saat diimpor ke Jepang, termasuk uji tahan api.
(mik/mik)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA