Jakarta, CNN Indonesia —
Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru Akan segera diluncurkan pada 17 Agustus mendatang atau saat HUT RI ke-79. Rencana itu dibocorkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan BBM baru itu rendah kadar belerang atau sulfur dan ramah lingkungan.
“Kalau rendah sulfur ini Akan segera mulai tapi sebagai pilot, 17 (Agustus) itu Merupakan semacam kick-off-nya Ingin mulai di sana,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi, dikutip detik, Jumat (12/7).
Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif menambahkan bahan pencampur yang bisa mengurangi kandungan sulfur masih Pada Di waktu ini sedang dicari Supaya bisa sesuai standar emisi Euro 5 Didefinisikan sebagai kadar sulfur di bawah 50 parts per million (ppm).
“Jadi gini kita cari bahan pencampur yang bisa mengurangi sulfur konten. Hari Ini kan kita masih 500 ppm-an. Kalau standarnya Euro 5 kan Dianjurkan di bawah 50. Ke arah itu kan ongkosnya ada. Tapi kilang kita belum kelar sih di Balikpapan,” katanya.
Pemerintah memang Pada Di waktu ini sedang mendorong penggunaan bahan bakar ramah lingkungan untuk menggantikan bensin. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal Luhut Binsar Pandjaitan pernah membocorkan bahwa pemerintah menyiapkan bioetanol yang berbahan baku nabati untuk menggantikan bensin.
Indonesia sendiri Pernah terjadi menerapkan Biodiesel 35 atau B35 yang berupa campuran Solar 65 persen dan FAME berbasis minyak sawit 35 persen.
Menurut Luhut, proyek bioetanol untuk menggantikan bensin Pada Di waktu ini sedang dikerjakan Pertamina, perusahaan pelat merah bidang BBM.
Adapun kandungan sulfur atau belerang di BBM yang Pada Di waktu ini beredar Pernah terjadi diatur pemerintah. Misalnya produk mengandung sulfur maksimal 500 ppm Merupakan Pertalite dan Pertamax. Sedangkan kandungan sulfur pada Pertamax Turbo ditetapkan maksimal 50 ppm.
“Nah ini Hari Ini lagi diproses, dikerjakan oleh Pertamina. Nah kalau ini semua berjalan dengan baik dari situ saya kira kita bisa menghemat lagi,” kata Luhut.
“Karena sulfur yang Pada Di waktu ini kan sampai 500 ppm ya. Kita Ingin sulfurnya itu 50 ppm lah,” imbuhnya.
(fby/agt)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA