Jakarta, CNN Indonesia —
Air jahe bisa Menyediakan dampak untuk kesehatan, baik secara positif maupun negatif. Hal ini Bahkan berlaku untuk tekanan darah.
Memangnya, apa yang terjadi pada tekanan darah saat rutin minum air jahe?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jahe merupakan salah satu rempah yang dipercaya punya banyak manfaat kesehatan. Gingerol menjadi salah satu senyawa pada jahe yang paling disorot.
Mengutip Healthline, gingerol Merupakan senyawa bioaktif utama dalam jahe. Senyawa ini bertanggung jawab atas banyak potensi khasiat Medis jahe.
Gingerol bersifat anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat. Sesuai aturan studi, senyawa satu ini dapat Membantu mengurangi stres oksidatif akibat paparan radikal bebas. Stres oksidatif sendiri menjadi Dalang utama dari kemunculan banyak penyakit kronis.
Banyak orang percaya bahwa asupan jahe Bahkan dapat Membantu mengontrol tekanan darah. Berbeda dengan, mengutip Very Well Health, bukti terkait hal ini belum begitu meyakinkan.
Sebagai bukti awal, sebuah studi tahun 2024 menemukan, ekstrak jahe dapat menurunkan tekanan darah pada partisipan berusia 45-65 tahun dengan hipertensi.
Hanya saja, studi ini memiliki kelemahan metodologis. Para peneliti merekomendasikan dilakukannya studi lebih lanjut untuk memastikannya.
Ditambah lagi, sebuah tinjauan pada 2024 Bahkan mengatakan bahwa jahe dapat Membantu menurunkan tekanan darah melalui Menenangkan pembuluh darah. Efek antioksidan yang dimiliki jahe Bahkan berperan dalam hal ini.
Studi lain di tahun 2023 menemukan khasiat senyawa gingerol pada jahe terhadap tekanan darah. Minum air jahe setiap hari selama delapan pekan dapat Membantu menurunkan tekanan darah.
Gingerol sendiri merupakan senyawa pada jahe yang bertindak sebagai penghambat ACE.
Meski dipercaya berkhasiat, Berbeda dengan manfaat jahe untuk tekanan darah belum dapat dipastikan. Diperlukan lebih banyak bukti ilmiah untuk memastikan hal tersebut.
Efek samping jahe
Konsumsi jahe sendiri dianggap Terbukti bagi sebagian orang. Berbeda dengan, ada beberapa hal yang Wajib diperhatikan.
Salah satunya Merupakan peningkatan risiko pendarahan. Dosis jahe yang tinggi diketahui dapat Mengoptimalkan risiko pendarahan. Orang yang mengonsumsi Medis antikoagulan atau pengencer darah Wajib berhati-hati saat mengonsumsi jahe.
Ditambah lagi, studi Bahkan memperlihatkan, konsumsi jahe dalam jumlah besar dapat memengaruhi insulin dan menurunkan gula darah. Orang dengan diabetes sebaiknya menghindari Pendukung Kesehatan jahe dalam dosis tinggi.
Asupan jahe Bahkan dapat memicu masalah pencernaan. Jahe dapat membuat perut terasa tidak nyaman, diare, mulas, Sampai saat ini iritasi di tenggorokan.
(asr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA









