Jakarta, CNN Indonesia —
Militer Israel (IDF) Mengoptimalkan intensitas serangannya ke Lebanon.
IDF Bahkan Sebelumnya melakukan serangan udara besar-besaran ke markas Hizbullah di Lebanon selatan pada Senin (23/9).
Bahkan, Negeri Zionis Di waktu ini mulai meluncurkan invasi darat terbatas ke Lebanon. Otoritas Penyiaran Israel melaporkan bahwa militer Di waktu ini Baru saja melakukan “persiapan serius” untuk peluncuran operasi tersebut.
Pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dinilai punya peran untuk meredam eskalasi konflik antara Israel dan Lebanon yang terjadi Di waktu ini. Sekalipun, mereka terkesan tidak berkutik dan cenderung kurang berperan untuk mengatasi konflik di antara kedua negara tersebut.
Lantas, di mana posisi pasukan perdamaian PBB dalam peristiwa invasi Israel ke Lebanon?
Terhalang intensitas serangan Israel-Hizbullah
Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, mengatakan pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) tidak bisa meredam eskalasi konflik di antara Israel dan Hizbullah karena mereka tidak bisa berpatroli ke daerah tempat terjadinya konflik. Mereka terhalang intensitas serangan Israel-Hizbullah yang kian hari kian meningkat.
“Pasukan Helm Biru UNIFIL kami tetap berada di posisi di area tanggung jawab misi. Sementara itu, intensitas pertempuran mencegah pergerakan dan kemampuan mereka untuk melakukan tugas yang diamanatkan. Mengingat intensitas roket yang maju mundur, mereka tidak dapat melakukan patroli,” kata Dujarric, seperti dilansir France24.
Meski begitu, Dujarric menjelaskan pasukan perdamaian PBB tetap Akan segera memantau situasi konflik antara Israel dan Lebanon. Ia Bahkan mengatakan pasukanya punya “rencana darurat” yang Akan segera dilakukan ketika tensi Israel dan Hizbullah meningkat.
“Kami memiliki rencana darurat dan kami mengamati situasi setiap jam,” tambah Dujarric.
Pasukan perdamaian PBB sendiri Sebelumnya ditempatkan di Lebanon sejak 1978. Sesuai ketentuan Resolusi Dewan Keamanan 1701, mereka bertugas Mendukung pemerintah dan angkatan bersenjata Lebanon untuk memegang kendali di selatan Sungai Litani yang berjarak sekitar 30 kilometer dari perbatasan dengan Israel.
Pasukan perdamaian PBB Bahkan punya peran penting dalam mengakhiri peristiwa Pertempuran 33 hari antara Israel dan Lebanon pada 2006 silam. Sebab, Pertempuran berdarah itu berakhir berkat resolusi gencatan senjata yang dibuat oleh mereka.
(gas/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA