Jakarta, CNN Indonesia —
Salah satu warga Lebanon, Joelle Kozaily, mengungkapkan situasi di negara itu di tengah kekhawatiran Konflik Bersenjata besar antara Israel dan Hizbullah.
Joelle yang Bahkan jurnalis mengatakan konflik Di waktu ini “menjadi yang paling berbahaya.”
Konflik kian runcing usai komandan Hizbullah tewas di Beirut dan bos Hamas Ismail Haniyeh tewas di Iran dalam serangan udara.
“Pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran semakin memperumit situasi yang Pernah terjadi tidak stabil Lebanon,” kata Joelle saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (5/8).
Lebih lanjut, Joelle bercerita warga Lebanon banyak yang cemas. Banyak di antara mereka ingin konflik tak meluas.
“Di tengah kekhawatiran Berniat potensi Konflik Bersenjata habis-habisan, warga Lebanon memiliki perasaan campur aduk tentang peristiwa yang Baru saja berlangsung,” imbuh Ia.
Potensi Konflik Bersenjata besar itu Bahkan membuat beberapa orang ramai-ramai ke supermarket untuk membeli kebutuhan pokok. Sekalipun, Sebanyaknya orang lain beraktivitas seperti biasa meski dibayang-bayangi ancaman.
Joelle mengatakan dari sudut pandang orang luar, Bisa jadi tampak tak masuk akal bahwa orang Lebanon terus menjalani kehidupan normal meski berhadap dengan ancaman Konflik Bersenjata.
Sekalipun, dari sudut pandang lokal, lanjut Ia, warga Lebanon Sudah mengalami banyak peristiwa traumatis.
“Konflik Bersenjata, krisis keuangan dan ekonomi terburuk, ledakan non-nuklir ketiga di dunia yang memaksa mereka menjadi agak mati rasa dan mudah beradaptasi dengan keadaan ekstrem,” imbuh Joelle.
Joelle Bahkan melontarkan kritik ke pemerintah Lebanon yang dianggap gagal Menyediakan layanan untuk warga negara di tengah ancaman.
“Sayangnya, otoritas Lebanon Sudah gagal Menyediakan layanan negara yang penting atau rencana darurat; tak ada bunker atau tempat penampungan yang tersedia, rumah sakit berjuang karena krisis keuangan, dan sisa-sisa negara Lebanon berada di ambang kehancuran,” ungkap Ia.
Warga Lebanon tegang Iran dan proksinya termasuk Hizbullah mengancam Berniat menghukum Israel yang Dituding menjadi dalang kematian Haniyeh. Potensi Konflik Bersenjata besar pun kian dekat.
Haniyeh tewas di wisma kenegaraan di Teheran, Iran pada 31 Juli. Ia berkunjung ke negara ini untuk menghadiri pelantikan Pemimpin Negara Masoud Pezeshkian.
Para pengamat meyakini kematian Haniyeh Berniat memicu serangan baru entah dari Iran atau proksi mereka ke Israel.
(isa/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA