Jakarta, CNN Indonesia —
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 106,15 Skor atau naik 1,37 persen ke level 7.854 pada Jumat (12/9) silam.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp17,86 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 32,88 miliar saham.
Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat tiga kali, sementara dua hari sisanya melemah. Meskipun demikian demikian, performa indeks tercatat melemah 0,17 persen sepanjang pekan kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode tanggal 8 sampai dengan 12 September 2025 kemarin, perdagangan saham ditutup bervariasi.
Tercatat, kapitalisasi pasar bursa mengalami penurunan sebesar 0,57 persen dari Rp14.211 triliun menjadi Rp14.130 triliun pada penutupan pekan lalu. Lalu, rata-rata volume transaksi harian turut mengalami penurunan sebesar 9,87 persen dari 37,24 miliar menjadi 33,56 miliar lembar saham.
Di sisi lain, rata-rata nilai transaksi harian tercatat mengalami peningkatan sebesar 7,6 persen dari Rp18,05 triliun menjadi Rp19,42 triliun.
Rata-rata frekuensi transaksi harian menurun Dikenal sebagai sebesar 2,21 persen dari 2,08 juta kali transaksi menjadi 2,04 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.
“Investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih Rp31,59 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp61,72 triliun,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (4/9).
Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?
VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan meski indeks saham ditutup melemah 0,17 persen pekan lalu, pemulihan mulai terlihat dalam tiga hari terakhir. Ia memproyeksikan IHSG bergerak menguat di rentang support 7.730 dan resistance 7.925 pada Senin (15/9).
Ia melihat tekanan pasar sebelumnya dipengaruhi oleh Sebanyaknya sentimen, mulai dari reshuffle kabinet yang memicu kekhawatiran soal stabilitas kebijakan fiskal, Sampai sekarang wacana pemindahan dana pemerintah Rp200 triliun dari Bank Indonesia (Bank Indonesia) ke perbankan yang diperkirakan dapat menurunkan biaya pendanaan dan mempercepat proyek APBN.
Dari sisi global, Oktavianus mengatakan sikap dovish The Fed yang membuka peluang penurunan suku bunga Sampai sekarang dua kali pada akhir 2025 Bahkan turut mengalihkan minat investor ke aset berisiko lebih tinggi.
Menghadapi pekan depan, ia melihat pelaku pasar Akan segera menantikan keputusan suku bunga Bank Indonesia yang diperkirakan tetap di 5 persen, serta langkah The Fed yang diproyeksi memangkas Fed Funds Rate (FFR) 25 basis Skor ke level 4,25 persen.
“Kami melihat peluang pelonggaran ini Akan segera membuka ruang bagi Bank Indonesia untuk kembali dovish, sekaligus mendorong potensi inflow asing ke IHSG,” ujar Oktavianus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (14/9).
Sesuai ketentuan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi. Pertama, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk atau BRMS yang ditutup menguat 4,51 persen ke posisi 510 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BRMS dapat menyentuh level 570 pada pekan ini.
Kedua, saham Amman Mineral Internasional atau AMMN yang ditutup menguat 1,55 persen ke posisi 8.175 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi AMMN dapat menyentuh level 8.750 pada pekan ini.
Ketiga, saham Bank Negara Indonesia atau BBNI yang ditutup menguat 2,26 persen ke posisi 4.520 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BBNI dapat menyentuh level 5.000 pada pekan ini.
Senada, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG dalam sepekan ini bergerak menguat terbatas dengan kisaran support di level 7.765 dan resistance di 7.952.
Menurutnya, pergerakan pasar Akan segera dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, Dikenal sebagai rilis data industri China, keputusan suku bunga Bank Indonesia yang kemungkinan tetap di 5 persen, ekspektasi pemangkasan FFR ke level 4,25 persen, serta dinamika Nilai Mata Uang Uang Negara Indonesia terhadap USD AS dan harga Emas dunia.
“Dengan kondisi tersebut, kami melihat peluang penguatan IHSG tetap ada meski ruangnya terbatas,” ujar Herditya.
Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan. Herditya merekomendasikan saham Merdeka Copper Gold atau MDKA yang ditutup menguat 1,20 persen ke level 2.530 pada pekan lalu. Ia memproyeksi MDKA dapat menyentuh level 2.650 pekan ini.
Kemudian, Herditya merekomendasikan saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau WIFI yang ditutup menguat 0,78 persen ke posisi 2.600 pekan lalu. Ia memproyeksi WIFI dapat menyentuh level 2.770 pada pekan ini.
Herditya Bahkan merekomendasikan saham SIG atau SMGR yang ditutup menguat 03,24 persen ke posisi 2.870 pada pekan lalu. Ia memproyeksi SMGR bisa menyentuh level 2.960 pada pekan ini.
Catatan Redaksi: Berita ini tidak dibuat untuk merekomendasikan atau tidak merekomendasikan saham tertentu. Keputusan Penanaman Modal sepenuhnya berada di tangan pembaca
(sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA